cermin

Gara-gara berulah, klitih kecempung parit

Jumat, 19 Januari 2024 | 10:00 WIB
Ilustrasi (dok harianmerapi.com)

MALAM tahun baru selalu saja diwarnai aksi kejahatan. Begitu pula yang terjadi di wilayah Bantul usai perayaan malam pergantian tahun. Dua bocah yang diduga klitih mengendarai motor Scoopy sembari menganyunkan senjata tajam.

Warga yang saat itu nongkrong di depan RSUD Panembahan Senopati mengejar pelaku hingga motornya nyemplung parit di kawasan Trirenggo Bantul. Mereka tak berkutik ketika dikejar warga, bahkan ketakutan hingga masuk parit.

Seperti lazimnya, selepas malam  tahun baru ada saja kejadian, termasuk yang dilakukan cah klitih di Bantul. Mereka dengan terang-terangan menenteng dan mengacung-acungkan senjata tajam di depan warga.

Baca Juga: Petugas Pemilu tak boleh kelelahan, begini langkah Kemenkes mencegahnya

Warga kok dilawan, pasti akan menang karena jumlahnya tak sedikit. Pengejaran terhadap cah klitih ini pun mendapat simpati dari warga lainnya, sehingga pelaku tak berkutik.

Beruntung kedua bocah klitih ini tak menjadi bulan-bulanan massa sehingga nyawanya terselamatkan dan selanjutnya diserahkan ke polisi. Polisi tentu memproses lebih lanjut kasus tersebut, termasuk tindakan membawa senjata tajam yang jelas-jelas melanggar UU Darurat No 2 Tahun 1951.

Polisi juga perlu memanggil orangtua mereka. Mengapa membiarkan anaknya berkeliaran sembari membawa senjata tajam. Boleh jadi, karena malam spesial, banyak orangtua yang membiarkan anaknya keluar malam hingga dini hari. Sayangnya orangtua tidak tahu apa yang dibawa sang anak.

Baca Juga: Relawan Penerus Negeri DIY komitmen tingkatkan kesejahteraan difabel dalam berwirausaha

Mereka  tak tahu anaknya membawa senjata tajam yang bisa melukai orang lain, bahkan bisa melukai diri sendiri.

Soal apakah senjata tersebut telah digunakan atau belum, itu persoalan lain lagi. Membawa senjata tajam saja sudah kena pasal, apalagi digunakan untuk membacok, tambah lagi ancaman pasalnya. Dua bocah klitih tersebut beruntung tidak dihakimi massa. Padahal, kalau warga sudah mengamuk, kondisinya bisa tidak terkontrol, bahkan bisa berakibat nyawa melayang.

Aksi dua bocah klitih ini mungkin lolos dari pantauan polisi, tapi tidak lolos dari pantauan warga. Sehingga yang terjadi kemudian, warga beraksi mengejar cah klitih hingga pelaku kecemplung parit. Aksi warga ini patut diapresiasi, karena berhasil membuat cah klitih tak berkutik. Selain itu, warga juga bisa menahan diri sehingga tidak berakibat fatal.

Baca Juga: Pajak Hotel dan Restoran Salatiga 2023 capai Rp20,2 Miliar, Pajak BPHTB wow Rp27,2 miliar

Kasus ini tetap harus diproses hukum, karena sudah berulang kali cah klitih bikin resah masyarakat. Saatnya masyarakat melawan, namun tetap terukur sehingga nyawa tidak melayang. (Hudono)

   Gat

Tags

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB