(2) merasa senang jika orang lain yang dibenci tertimpa musibah, (3) menjauhi, memusuhi dan memutus hubungan, dan (4) meremehkan dan menjatuhkan orang lain.
Akar permasalahan dari adanya permusuhan (yang berakibat saling menjatuhkan) adalah karena ada satu hal atau satu tujuan yang diperebutkan oleh banyak orang yang berkepentingan.
Makanya hasad biasanya terjadi antar orang yang seprofesi atau sejawat, yang muara seluruh permasalahan di atas adalah cinta dunia yang berlebihan.
Dunia itu sempit dan sangat terbatas, sehingga kalau orang berebut dengan segenap kerakusannya akan semakin terasa sempit.
Oleh karena itu cintailah akhirat karena akhirat itu luas dan persaingan urusan akhirat itu tidak akan mendatangkan kedengkian atau kebencian selamanya.
Upaya untuk membuang sifat hasad adalah banyak berdoa meminta karunia Allah. Orang yang hasad selalu memikirkan nikmat yang ada pada orang lain sehingga tidak pernah berdoa meminta karunia Allah padahal Allah ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’ 4:32).
Baca Juga: Petung Jawa weton Rabu Kliwon 24 Mei 2023, rajin bekerja, tahu tanda-tanda keberuntungan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah belajar mensyukuri karunia Allah seberapapun besar atau kecilnya.
Orang yang pandai bersyukur kepada Allah tidak akan menghabiskan waktu dan fikirannya untuk mendengki orang lain. Dia akan syukur dan belajar hidup qanaah, tanpa harus menghitung-hitung kenikmatan orang lain. *