HARIAN MERAPI – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah menggelar Jogja Membatik di depan Gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) kawasan Jalan C. Simajuntak, Terban, Senin (22/5/2023) sore.
Gerakan Jogja Membatik dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Yogyakarta, Drs Tri Karyadi Riyanto Raharjo SH MSi, yakni dengan membatik pada potongan kain yang sudah ada pola motif bunga.
Selanjutnya, segenap hadirin dipersilakan membatik pada kain dengan panjang 50 meter dan lebar 1,5 meter secara massal.
Panitia Jogja Membatik pun telah menyiapkan piranti membatik seperti canting, kuas dan malam (lilin) yang direbus menggunakan kompor kecil.
“Selain dihadiri peserta dan instruktur Bimtek Membatik yang sudah selesai beberapa hari lalu di PDIN, acara ini juga mengundang siswa-siswa sekolah yang sekolahannya di sekitar gedung PDIN, ibu-ibu PKK dan pihak kalurahan di sekitar sini,” ungkap Drs Tri Karyadi.
Tak ketinggalan pula, lanjutnya, perwakilan dari beberapa dinas terkait, juga diundang, misalnya dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Lingkungan Hidup dan Perdagangan
“Bisa dilaksanakannya Bimtek Membatik, baik batik lukis, cap maupun kombinasi cap dan tulis lalu dirangkai Jogja Membatik hari ini, semoga termasuk bagian dari wujud eksistensi DIY sebagai Kota Batik Dunia,” tandasnya.
Baca Juga: Pep Guardiola sudah lima kali juara Liga Inggris, mampukah segel Liga Champions tahun ini?
Selain itu acara yang dilaksanakan di depan gedung PDIN atau pinggir jalan di selatan Pasar Terban Yogya, sebut Tri Karyadi, bisa menjadi bagian dari sosialisasi maupun edukasi seputar batik.
Kian heboh lagi, para peserta Bimtek Membatik berjumlah 40 orang, diwajibkan ikut fashion show, yakni sekalian menampilkan karya-karya yang dibuat selama mengikuti Bimtek Membatik
Hasil akhir dari mengikuti Bimtek Membatik, antara lain karya hasil membatik, antara lain wujud syal, selendang, sarung, baju hingga kaos dan ditampilkan saat fashion show tersebut.
“Yang jelas, fashion show ini tak sekadar untuk memperagakan pakaian batik, namun bisa juga produk-produk karya batik lain seperti syal dan tas,” tambahnya.
Baca Juga: Fakta-fakta kasus terbunuhnya anak Pj. Gubernur Papua Pegunungan
Ditegaskan pula oleh Tri Karyadi yang juga biasa disapa Pak Totok, guna mendukung eksistensi serta meneguhkan DIY sebagai Kota Batik Dunia, tak hanya diwujudkan dengan memakai batik, namun juga berkarya menghasilkan karya batik hingga promosi dan terus bergerak.
Artikel Terkait
Vespa Batik resmi mengaspal di Jogja, harga OTR-nya tembus Rp 80,8 juta
Bupati Kustini jadikan Batik Sinom Parijotho Salak sebagai Branding Kabupaten Sleman
Pemuda Giriloyo Bantul ini Kreasikan Batik Tulis Wajah, Mulai dari Gus Dur Sampai Mr Bean
Pelaku industri kecil menengah terkait batik tulis di Gunungketur antusias ikut penyuluhan penyusunan SOP
Berbagi ilmu seputar karya lukis batik kontemporer dari teori hingga praktik, ada 5 tahapan penting