Empat kedudukan anak kaitannya dengan kebahagiaan orangtua; salah satunya qurrota a’yun atau penyejuk hati

photo author
- Sabtu, 20 Mei 2023 | 06:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

Baca Juga: Sebanyak 893 calon Jemaah Haji Sukoharjo siap diberangkatkan, termuda berusia 25 tahun

Keempat, anak sebagai ‘aduwwun (musuh).

Firman Allah SWT: “Hai orang-orang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun; 64:14).

'Aduwwun (musuh orang tuanya) adalah anak yang melalaikan bahkan menjerumuskan orang tuanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama.

Ayat diatas menjelaskan ketika anak menjadi sebab kedurhakaan dan kemungkaran bagi orang tuanya.

Dari 4 macam kedudukan anak dalam Al-Qur’an di atas, tentu sebagai orangtua menginginkan agar anak-anaknya termasuk ke dalam kelompok qurrota a’yun.

Baca Juga: Tujuh sarana meraih ampunan Allah SWT, di antaranya taubat nasuha

Namun, untuk mencapainya diperlukan ketekunan dan konsistensi dalam berupaya untuk mewujudkannya, selain doa sebagaimana termaktub dalam QS Al-Furqan ayat 74 yang selalu mengalir dari hati orangtuanya.

Seyogyanya, orang tua bisa menjadi figur/teladan yang senantiasa diidolakan oleh anak-anaknya.

Karena anak merupakan cermin dari orang tuanya.

Jika orangtuanya rajin shalat berjama’ah, maka anak pun akan mudah diajak untuk shalat berjama’ah.

Jika orangtua senantiasa berbicara dengan sopan dan lembut, maka anak-anak pun akan mudah menirunya, dan hendaknya memperhatikan pergaulan anak-anaknya di dalam masyarakat.

Karena teman sebaya (peer-group) juga sangat berpengaruh kepada perkembangan kepribadian serta akhlak anak-anak kita.

Baca Juga: Petung Jawa weton Minggu Pahing 21 Mei 2023, gaya bicaranya enak menarik, rajin bekerja

Dalam sejumlah hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, bahwa doa orangtua untuk anaknya adalah doa yang dikabulkan atau doa yang mustajab. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X