(4) Kesabaran dalam cobaan: menahan rasa frustrasi saat umatnya berulang‑ulang melanggar perintah, serta (5) Komunikasi langsung dengan Allah: menerima wahyu dan petunjuk, lalu menyampaikannya dengan jelas. Keberanian menghadapi Firaun dan memimpin pembebasan Bani Israel menjadi contoh kepahlawanan.
Keempat, kepahlawanan Nabi Nuh AS: (1) Keimanan yang tak tergoyahkan, meski kaumnya
menolak selama ratusan tahun, ia tetap mempercayai janji Allah, (2) Ketaatan total, melaksanakan perintah membangun bahtera tepat sesuai petunjuk, walau tidak ada air yang terlihat,
(3) Kesabaran luar biasa, menahan cemoohan, ancaman, bahkan kekerasan, sambil terus berdakwah, (4) Kepemimpinan yang melindungi, mengajak bukan hanya keluarganya, tapi semua yang mau masuk ke dalam bahtera, menunjukkan kepedulian pada seluruh umat,
(5) Pengorbanan pribadi, meninggalkan kenyamanan, harta, dan status demi menegakkan kebenaran, serta (6) Nabi Nuh mengajarkan bahwa keteguhan hati dan kepedulian kepada orang lain dapat mengubah takdir, meski prosesnya tampak mustahil.
Kelima, kepahlawanan Nabi Isa AS: (1) Kasih sayang tanpa batas, selalu menolong yang
sakit, miskin, dan terpinggirkan, bahkan mengampuni orang yang menyalibnya, (2) Keberanian
menyampaikan kebenaran, meski menghadapi penolakan dan ancaman, ia tetap menyerukan tauhid dan menolak penyembahan selain Allah,
(3) Mukjizat dengan izin Allah, menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, namun selalu mengatribusikan semua kepada Allah, bukan kepada dirinya, serta (4) Kesederhanaan dan ketulusan, hidup zuhud, tidak mencari kekayaan atau kekuasaan, menjadi contoh moral yang tinggi. Nabi Isa menunjukkan bahwa kepahlawanan bukan hanya tentang kekuatan fisik, melainkan tentang kasih, keadilan, dan keteguhan iman. *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY