Faktor penyebab perilaku agresif remaja

photo author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Perilaku agresif di kalangan remaja dapat terjadi akibat faktor penyebab yang berbeda-beda. Perilaku agresif pada remaja adalah tindakan yang bertujuan menyakiti atau merugikan orang lain secara fisik, verbal, atau psikologis, seperti memukul, membentak, mengejek, menyebarkan rumor, atau merusak properti.

Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti frustrasi atau biologis, dan faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, teman sebaya, dan media sosial. 

Di antara faktor-faktor penyebab perilaku agresif remaja adalah:

Baca Juga: Anggota DPR RI, Didik Haryadi Soroti Kasus Penipuan Koperasi BLN

Pertama, lingkungan sekolah. Sekolah memiliki peran sentral atas terjadinya perilaku agresif.
Hal ini terjadi karena, sudah menjadi tradisi di sekolah, bahwa pihak sekolah merasa hal itu sesuatu yang lumrah terjadi.

Dalam hal ini pihak sekolah tidak peduli, menganggap biasa, toleran, dan tidak mengambil kebijakan apapun untuk mengurangi dan menghilangkan perilaku agresif yang terjadi--sekolah melakukan pembiaran--atas agresivitas yang dilakukan siswa-siswinya.

Kedua, lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat
hubungannya dengan seseorang. Di dalam keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya. Keluarga juga berfungsi sebagai seleksi terhadap segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.

Ketiga, lingkungan pergaulan. Lingkungan pergaulan antar teman sebaya atau kelompok
dengan umur yang relatif sama juga menjadi faktor penting terbentuknya perilaku agresif. Hal ini
terjadi karena sifat-sifat yang melekat pada masa remaja yang ingin dirinya menjadi bagian dari
kelompok sebayanya.

Baca Juga: Unud Bentuk Tim Investigasi Dugaan Perundungan Mahasiswa Timothy Anugrah

Kecenderungan perkembangan pola komunikasi dengan keluarga yang semakin tidak intensif dan dorongan untuk hidup serta memiliki otoritas penuh terhadap dirinya sendiri telah menjadikan seorang remaja memiliki kecenderungan lebih nyaman berkumpul dengan teman sebaya dari pada tetap tinggal di rumah.

Keempat, frustrasi, provokasi, dan imitasi. Menurut Kartini Kartono, frustrasi ialah suatu
keadaan, di mana satu kebutuhan tidak bisa terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai. Jadi orang
mengalami suatu bariere atau halangan dalam usahanya mencapai satu tujuan.

Jika seseorang dalam usaha dan perjuangannya mencapai tujuan/objek terhambat sehingga usahanya gagal, maka dia disebut sebagai orang yang mengalami frustrasi.

Kelima, Faktor lingkungan sekitar. Polusi udara, bau busuk dan kebisingan serta kerumunan
(crowding) dilaporkan dapat menimbulkan perilaku agresif, tetapi tidak selalu demikian tergantung dari berbagai faktor lain.

Baca Juga: Kabar gembira! Dana bantuan operasional Madrasah cair pekan ini

Suhu udara yang tinggi (panas) juga memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas. Pendapat senada disampaikan oleh Holford yang menyatakan bahwa kekurangan akan ruang akan mudah menimbulkan neurosis, delinkuensi, dan kekerasan.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Adab menuntut ilmu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X