Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

photo author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB
Jamaah menghadiri NgaSSo (Ngaji Sabtu Sore) di Rumah Limasan Alamo Homestay Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Sabtu (18/10/2025).  (Foto: Dok. Istimewa)
Jamaah menghadiri NgaSSo (Ngaji Sabtu Sore) di Rumah Limasan Alamo Homestay Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Sabtu (18/10/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

Menjelang magrib, NgaSSo ditutup dengan doa.

“Yang berharga bukan emasnya, tapi hati yang tak tergoda emas. Kemuliaan sejati bukan di rekening, tapi di keikhlasan,” Ustadz Eko berpesan.

Pertemuan di Nitiprayan sore itu meninggalkan pesan mendalam bahwa menyembah Allah bukan sekadar lewat sujud dan rukuk, tetapi juga lewat kejujuran, kesederhanaan, dan keberanian menolak berhala modern, apa pun bentuknya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X