Anak-anak dan remaja belajar dari lingkungan sosialnya

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi Anak-anak dan remaja belajar dari lingkungan sosialnya (Dok. Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si)
Ilustrasi Anak-anak dan remaja belajar dari lingkungan sosialnya (Dok. Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si)

HARIAN MERAPI - Teori belajar sosial/social learning (Alber Bandura) menekankan pentingnya pengamatan, perilaku model, sikap dan reaksi emosional lainnya.

Albert Bandura menegaskan bahwa belajar sesungguhnya bukan merupakan suatu perbuatan yang mudah, kalau tidak dapat dikatakan sesuatu yang sulit, jika orang semata-mata menyandarkan diri atas tindakan mereka terhadap apa yang dimilikinya.

Namun, disadari bahwa pada umumnya perilaku individu dipelajari secara observasional melalui model yakni mengamati bagaimana suatu perilaku baru dibentuk, dan peristiwa ini kemudian menjadi informasi penting yang mengarahkan perilaku.

Baca Juga: Hadirkan Rasa Nusantara Masa Kini, Baki Restaurant Ramaikan Surga Kuliner di Palagan

Asumsi dasar dari teori dan penelitian-penelitian belajar observasional adalah sebagian besar perilaku individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model.

Bandura berpendapat bahwa motivasi individu untuk menyontoh agresif yang ditampilkan oleh model menjadi lebih kuat apabila model memiliki daya tarik dan agresi yang dilakukannya tidak memperoleh efek negatif.

Sebaliknya, individu akan kurang termotivasi untuk meniru perilaku agresif model apabila model tidak memiliki daya tarik dan memperoleh respon negatif.

Albert Bandura menjelaskan bahwa belajar observasional mencakup empat proses, yaitu proses atensional, ritensi, reproduksi, dan motivasional. Secara berturut-turut dapatlah dijelaskan sebagai berikut:

Baca Juga: UII dan BRIN Serukan Sinergi Nasional Menuju Riset Berkelanjutan yang Membumi

Pertama, proses atensional, yakni proses di mana individu tertarik untuk memperhatikan atau mengamati perilaku model, proses ritensi, yakni proses di mana individu pengamat menyimpan perilaku model yang telah diamatinya melalui kode simbolik atau verbal maupun performansi motorik. Perilaku model menjadi lebih bermakna manakala dilakukan koding dalam bentuk kata, simbol, dan mengandung nilai fungsional bagi perilaku pengamat.

Kedua, proses reproduksi, yakni individu pengamat mencoba mengungkap ulang perilaku model yang telah diamatinya. Reproduksi perilaku model pada awalnya bersifat kaku dan kasar, tetapi dengan pengulangan yang intensif, secara berangsur-angsur individu mengungkapkan perilaku itu sebagaimana perilaku model.

proses motivasional dan penguatan, yakni perilaku yang telah diamati tidak akan diungkapkan oleh indvidu pengamat, apabila individu pengamat kurang termotivasi atau kurang tertarik untuk mengamati dan meniru perilaku model. Individu akan mengungkapkan atau mencontoh perilaku dari model apabila model memiliki daya tarik serta menimbulkan penguatan (reinforcement).

Teori belajar sosial--sebagaimana teori-teori agresi dan kekerasan yang lain--juga menunjukkan kelemahan dalam menerangkan perilaku kekeraan. Kritik terhadap teori ini terutama dalam hal keterbatasannya dalam menjelaskan perilaku kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan individual, seperti faktor kepribadian dan perbedaan kemampuan belajar.

Baca Juga: Bertemu di Istana Wakil Presiden, Menkeu Purbaya Ungkap Wapres Gibran Terima Curhatan Kepala Daerah soal Anggaran TKD yang Dipangkas

Seperti dinyatakan oleh Gottfredson dan Hirschi dalam Agustin, bahwa tidak semua orang yang menyaksikan atau mengamati atau mengalami secara langsung perilaku kekerasan melakukan agresi balik dan tindak kekerasan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X