Ketiga, setan, baik dari kalangan jin maupun manusia, selalu berusaha menjanjikan dengan
cara membisiki dan menakuti kemiskinan kepada manusia yang bersedekah. Firman Allah SWT:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah; 2:268).
Keempat, menjadikan setan sebagai pelindung adalah perbuatan yang sangat merugi. Firman
Allah SWT: “dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka mengubah ciptaan Allah, (lalu mereka benar-benar mengubahnya). '' Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa’: 4:119).
Kelima, janji-janji setan adalah angan-angan kosong semata. Firman Allah SWT: “(Setan itu)
memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,
padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (QS. An-Nisa’; 4:120).
Keenam, manusia yang tertipu janji-janji setan akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam.
Firman Allah SWT: “Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di neraka Jahanam dan mereka tidak akan mendapat tempat (lain untuk) lari darinya.” (QS. An-Nisa’; 4:121).
Ketujuh, Allah SWT menegaskan bahwa setan itu bertujuan menciptakan permusuhan dan
kebencian di antara manusia melalui minuman keras dan judi. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS. Al-Maidah; 5:91).
Kedelapan, Allah SWT supaya manusia jangan tertipu tipu daya setan. Firman Allah SWT:
“Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh setan sebagaimana ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk
memperlihatkan kepada keduanya aurat mereka berdua. Sesungguhnya ia (setan) dan para
pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak (bisa) melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu (sebagai) penolong bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf; 7:27).
Kesembilan, setan menipu Nabi Adam sehingga tergelincir. Firman Allah SWT: “Ia (setan)
menjerumuskan keduanya dengan tipu daya. Maka, ketika keduanya telah mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah pada keduanya auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (di) surga. Tuhan mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (QS. Al-A’raf; 7:22).
Kesepuluh, kepada orang-orang yang tidak memperhatikan apa yang terkandung di dalam
Al-Qur’an, Allah biarkan setan menyesatkan dan mengendalikannya serta menjadi teman karibnya yang selalu menyertai, mendampingi, dan mendorongnya melakukan kedurhakaan. Firman Allah SWT: “Siapa yang berpaling dari pengajaran (Allah) Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya). Maka, ia (setan) selalu menemaninya.” (QS. Az-Zukhruf; 43:36).*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Senat Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta