Keempat, Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya meski dalam situasi yang begitu sulit. Boleh bersedih, tapi jangan berlarut-larut yang dapat melemahkan jiwa.
Firman Allah SWT: “Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. At-Taubah; 9:40).
Kelima, Jadikanlah kekurangan diri sebagai pemicu untuk menjadi pribadi yang lebih baik penuh keunggulan. Setiap orang memiliki kekurangan, tetapi sekaligus juga memiliki kelebihan-kelebihan yang dapat dioptimalisasikan.
Firman Allah SWT: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran; 3:139).
Keenam, tetap tawakal kepada-Nya dan tidak berhenti berusaha. Pasti akan datang pertolongan yang tidak terduga.
Firman Allah SWT: “Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. At-Talaq; 65:2-3).*
Penulis : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Ketua FORKOM Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota Se-DIY