Di Akhirat, Allah menyiksa orang yang berpenyakit, ini alasannya

photo author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 12:00 WIB
 Umat Muslim beribadah di masjid (foto : pexels/Hakam Magdea)
Umat Muslim beribadah di masjid (foto : pexels/Hakam Magdea)

Orang mati tidak dapat diperintahkan untuk me­laksanakan shalat dan puasa sampai ditiupkan ruh keimanan di dalam hatinya, walaupun dia akan diperhitungkan pada hari Kiamat karena meninggalkan keimanan dan amal perbuatan.


"Apabila hatinya dihidupkan kembali dengan keimanan, maka dia akan siap menerima perintah­perintah Allah dan larangan­-larangan­Nya," kata dia.


Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri menerangkan orang mukmin adalah orang yang hidup, baik dia itu sehat atau sakit. Orang yang memiliki hati yang selamat adalah orang yang sehat. Se­dangkan orang yang memiliki hati yang sakit adalah orang yang berpenyakit. *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Ensiklopedi Manajemen Hati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X