HARIAN MERAPI - Artikel ini membahas berbagai problema psikologis anak dan solusinya. Sebagai orang tua, biasanya akan berekspresi cemas sekaligus heran melihat kebiasaan baru
pada anak.
Anak yang kesehariannya nampak selalu ceria dan bergairah, tiba-tiba memperlihatkan dirinya sebagai anak yang: (1) tiba-tiba menangis terus-menerus, (2) berbicara gagap atau gangguan
bicara yang lain,
(3) mengompol lagi, meskipun usianya sudah di atas tiga tahun, (4) berkata kasar atau kotor (jorok), (5) menjadi galak (impulsif), suka memukul teman, merampas permainan teman
dan sejenisnya, (6) suka mengemut jari atau mempermainkan kemaluan sendiri,
Baca Juga: Pendidikan dalam keluarga: terimalah anak apa adanya
(7) suka menggaruk-garuk tubuh, (8) suka mengambil (mencuri) makanan atau mainan milik teman, (9) suka berbohong/berdusta, (10) menjadi pemalu atau senang mengisolir diri, (11) suka merokok atau anak perempuan mengotori kuku tangan dengan tinta merah atau warna lain,
serta (12) suka mengotori tangan, wajah, atau pakaian yang dikenakan. Itu semua sinyal bagi orang tua untuk memperhatikan secara khusus akan berbagai problema psikologis anak-anaknya.
Problema psikologis pada anak adalah berbagai kondisi yang mengganggu perkembangan
emosi, perilaku, dan pemikiran seorang anak.
Beberapa contoh masalah psikologis pada anak termasuk gangguan kecemasan, ADHD, gangguan spektrum autisme, depresi, dan gangguan makan. Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan, belajar, dan mengendalikan emosi.
Problema psikologis anak dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti: (1) lingkungan
keluarga: konflik keluarga, kekerasan, atau kurangnya perhatian, (2). pengalaman traumatik:
pengalaman buruk yang mempengaruhi mental dan emosi,
(3) kurangnya dukungan sosial: kurangnya dukungan dari keluarga, teman, atau lingkungan, dan (4) faktor genetik: faktor keturunan yang mempengaruhi kesehatan mental. Dengan mengenali problema psikologis anak, orang tua dan pendidik dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat untuk membantu anak mengatasi masalah dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.
Berikut beberapa problema psikologis anak dan antisipasinya; yakni:
Pertama, kecemasan dan stress. Dengan memahami kecemasan dan stres pada anak, kita
dapat memberikan bantuan yang tepat untuk membantu mereka mengatasi masalah dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Baca Juga: Ini pentingnya pengawasan AI di sektor kesehatan menurut Wamenkomdigi Nezar Patria