Pada saat itu mereka bersitegang tentang siapa yang berwenang menempatkan hajar aswad di tempatnya. Kemudian, mereka sepakat untuk menyerahkan keputusan kepada siapa pun yang pertama kali memasuki pintu bani Syaibah.
Baca Juga: Hati-hati, usai Lebaran metabolisme bisa terganggu karena perubahan pola makan, ini saran dokter
Ternyata orang itu adalah Rasulullah SAW setelah menyuruh empat orang tokoh kaum Quraisy membentangkan secarik kain dan meletakkan hajar aswad di tengahnya, beliau kemudian menyuruh mereka untuk bersama-sama mengangkatnya, lalu diletakkan di tempatnya.
Abdullah bin As-Sa'ib Al-Makzumi, salah seorang saksi mata peristiwa itu, mengatakan, "Ketika melihat Nabi SAW memasuki pintu bani Syaibah, serentak orang-orang Quraisy berkata, "Telah datang kepada kalian seorang yang terpercaya."
Dan itulah yang mengangkat derajat beliau di tengah+tengah kaum Quraisy, menjelang beliau diutus sebagai seorang rasul.
Fakta lain adalah Rasulullah saat melakukan thawaf di Ka'bah tidak pernah memegang patung berhala. Pada suatu hari budaknya, Zaid Bin Haritsah ikut thawaf. Ketika Zaid memegang salah satu patung berhala, Nabi melarangnya.
Untuk meyakinkan diri kembali sekali lagi Zaid memegangnya, dan Nabi kembali melarangnya. Zaid bin Harisah lalu bersumpah bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah memegang satu berhala pun sampai Allah memuliakan beliau dengan turunnya wahyu.
Baca Juga: Begini cara mengatasi ketidaknyamanan kembali ke rutinitas usai libur panjang
Terkait makanan, Nabi SAW juga tidak mau memakan binatang yang disembelih bukan dengan menyebut Allah. Suatu saat Nabi SAW bertemu dengan Zaid bin Amr bin Nufail di daerah dataran rendah Baldah.
Nabi SAW juga ikut menyuguhi makanan. Zaid tidak mau makan bersama beliau karena takut makanan itu termasuk yang disembelih buat berhala atau yang tidak membacakan nama Allah. Lalu dijelaskan oleh seorang sahabat bahwa sesungguhnya Nabi SAW tidak makan daging binatang yang disembelih buat berhala.
Riwayat-riwayat diatas sebagai sebagian kisah Nabi Muhammad SAW yang dijaga oleh Allah dari perbuatan yang tercela, dan dosa baik dosa besar dan kecil. *