Fakta-fakta Nabi Muhammad SAW dijaga dari kekufuran, sebelum dan sesudah menerima wahyu

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 08:15 WIB
 ilustrasi - kehidupan bangsa Arab (foto: Yt@tintamahabbah)
ilustrasi - kehidupan bangsa Arab (foto: Yt@tintamahabbah)

Pada saat itu mereka bersitegang tentang siapa yang berwenang menempatkan hajar aswad di tempatnya. Kemudian, mereka sepakat untuk menyerahkan keputusan kepada siapa pun yang pertama kali memasuki pintu bani Syaibah.

Baca Juga: Hati-hati, usai Lebaran metabolisme bisa terganggu karena perubahan pola makan, ini saran dokter

Ternyata orang itu adalah Rasulullah SAW setelah menyuruh empat orang tokoh kaum Quraisy membentangkan secarik kain dan meletakkan hajar aswad di tengahnya, beliau kemudian menyuruh mereka untuk bersama-sama mengangkatnya, lalu diletakkan di tempatnya.

Abdullah bin As-Sa'ib Al-Makzumi, salah seorang saksi mata peristiwa itu, mengatakan, "Ketika melihat Nabi SAW memasuki pintu bani Syaibah, serentak orang-orang Quraisy berkata, "Telah datang kepada kalian seorang yang terpercaya."

Dan itulah yang mengangkat derajat beliau di tengah+tengah kaum Quraisy, menjelang beliau diutus sebagai seorang rasul.
Fakta lain adalah Rasulullah saat melakukan thawaf di Ka'bah tidak pernah memegang patung berhala. Pada suatu hari budaknya, Zaid Bin Haritsah ikut thawaf. Ketika Zaid memegang salah satu patung berhala, Nabi melarangnya.

Untuk meyakinkan diri kembali sekali lagi Zaid memegangnya, dan Nabi kembali melarangnya. Zaid bin Harisah lalu bersumpah bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah memegang satu berhala pun sampai Allah memuliakan beliau dengan turunnya wahyu.

Baca Juga: Begini cara mengatasi ketidaknyamanan kembali ke rutinitas usai libur panjang

Terkait makanan, Nabi SAW juga tidak mau memakan binatang yang disembelih bukan dengan menyebut Allah. Suatu saat Nabi SAW bertemu dengan Zaid bin Amr bin Nufail di daerah dataran rendah Baldah.

Nabi SAW juga ikut menyuguhi makanan. Zaid tidak mau makan bersama beliau karena takut makanan itu termasuk yang disembelih buat berhala atau yang tidak membacakan nama Allah. Lalu dijelaskan oleh seorang sahabat bahwa sesungguhnya Nabi SAW tidak makan daging binatang yang disembelih buat berhala.

Riwayat-riwayat diatas sebagai sebagian kisah Nabi Muhammad SAW yang dijaga oleh Allah dari perbuatan yang tercela, dan dosa baik dosa besar dan kecil. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X