HARIAN MERAPI - Ramadhan disebut dengan Syahrul Ibadah atau bulan beribadah dan Syahrul Maghfiroh atau bulan ampunan. Umat Islam diperintahkan untuk menghidupkan bulan ini dengan memperbanyak doa dan mengkhatamkan Al-Qur'an.
Rasulullah SAW menghidupkan bulan Ramadan dengan bermujahadah dalam Quran-Nya, Qiyamnya, dan zikirnya.
Ramadhan adalah bulan yang sangat baik dan tepat untuk membiasakan anak belajar dan
mengembangkan diri, termasuk di dalamnya pembiasaan untuk tekun beribadah. Firman Allah SWT:
Baca Juga: Puasa Ramadhan untuk membangun masyarakat yang berkeadilan
“Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan; 25:74).
Membiasakan anak untuk tekun beribadah dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
Pertama, contoh dari orang tua. Anak-anak sering mencontoh perilaku orang tua mereka. Oleh
karena itu, penting untuk mencontohkan diri sendiri dengan melakukan ibadah secara tekun dan
konsisten, dan anak dengan sendirinya akan mencontohnya.
Kedua, ajarkan anak tentang pentingnya beribadah. Ajarkan anak tentang pentingnya beribadah dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak, sehingga anak-anak mampu untuk mehamami dan mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tujuh ciri keluarga samara, di antaranya menunaikan misi ibadah dalam kehidupan
Ketiga, buat jadwal ibadah bersama sekeluarga. Buat jadwal ibadah bersama anak, seperti
shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, atau melakukan dzikir bersama. Penjadwalan yang seperti ini akan memberikan kesan yang dalam pada diri anak-anak.
Keempat, berikan pujian dan penghargaan. Berikan pujian dan penghargaan kepada anak
ketika mereka melakukan ibadah dengan tekun dan konsisten. Ini dapat memotivasi anak untuk terus melakukan ibadah dan berusaha untuk meningkatkan kualitas beribadahnya.
Kelima, hindari menghukum anak. Jangan menghukum anak jika mereka tidak melakukan
ibadah dengan baik. Ini dapat membuat anak merasa takut dan tidak ingin melakukan ibadah. Berilah motivasi yang menjadikan anak merasa butuh untuk rutin beribadah.
Keenam, berikan kesempatan anak untuk bertanya. Berikan kesempatan anak untuk bertanya
tentang ibadah dan agama. Ini dapat membantu anak memahami lebih baik tentang ibadah dan agama. Apa pentingnya puasa, tadarus dan sebagainya.
Baca Juga: Puasa Ramadhan perkuat berkasih sayang karena Allah SWT
Ketujuh, buatlah ibadah menjadi sesuatu yang menyenangkan anak. Buat ibadah menjadi
menyenangkan dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anak, seperti membaca Al-Qur'an bersama atau melakukan dzikir bersama.