HARIAN MERAPI - Alam semesta sering disebut dengan ‘alamin, universum, dan juga kosmos. Disebut kosmos karena alam ini teratur, serasi dan seimbang, tidak kacau (chaos), yang merupakan salah satu jalan manusia untuk mengenal Allah Sang Maha Pencipta.
Adapun tujuan Allah menciptakan alam semesta pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembukitian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah SWT. Ada Dzat yang Maha Kuasa yang menciptakan alam ini dengan teratur dan tanpa ada kesalahan.
Dalam Al-Quran surat Al-Fatihah disebutkan bahwa segala puji bagi Allah, milik Allah Rabbun yang mencipta, memelihara alam semesta (’alamin). Jadi alam semesta yang penuh keindahan
serta kesentausaan ini adalah ciptaan Allah, dan Allah lah yang memelihara, membina, mengatur, dan menyempurnakannya, sehingga manusia bersama makhluk-makhluk Allah yang lain dapat menghuni dan memakmurkannya.
Baca Juga: Gunung Dukono di Halmahera Utara erupsi, semburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter
Karena kekuasaan Allah, maka alam semesta ini dapat berjalan secara teratus, serasi,
harmonis, dan seimbang. Firman Allah SWT: “Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya”. (QS. An-Naziat, 79:27).
Karena itu, manusia bersama dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain dapat hidup dengan tenang dan nyaman sesamanya dengan catatan jangan senang berbuat kerusakan di dalamnya (QS. Al-Qashash; 28:77).
Alam semesta ini diciptakan Allah SWT bukanlah dengan sia-sia, atau bukannya tanpa
tujuan. Adanya alam semesta ini sebagai ciptaan-Nya ini memiliki beberapa tujuan yang besar; yakni:
Pertama, sebagai sarana (media) untuk menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Besar, Maha
Kuasa dan Maha Pencipta. Keluasan, keindahan serta ketaraturan alam semesta ini merupakan bukti nyata akan adanya Allah SWT. Tidak ada yang mahakuasa untuk menciptakan alam semesta yang begitu besar ini selain Allah SWT. (QS. Al-Anbiya’; 21:56).
Kedua, sebagai tempat hidup dan berlangsungnya kehidupan bagi semua makhluk-Nya,
khususnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seberapapun kepandaian dan kekayaan
manusia, niscaya tidak akan mampu untuk membuat ataupun membeli alam semesta ini. Dan betapa Allah Maha Pemurah, manusia tinggal memakainya saja, tidak perlu membeli atau membayarnya.
Firman Allah SWT : “Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu
kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah; 2:29).
Ketiga, sebagai sarana menyempurnakan nikmat dan sekaligus untuk menguji manusia yang
beriman, apakah benar-benar mereka adalah orang-orang yang pandai bersyukur, ataukah justru
sebaliknya sebagai manusia yang sombong lagi ingkar atas segala ciptaan-Nya. Firman-Nya:
“Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.” (QS. Luqman; 31:20).
Keempat, sebagai ayat-ayat kauniyah yang dapat menjadi petunjuk bagi manusia untuk
belajar lebih banyak tentang kehidupan ini. Alam semesta ini mengandung berbagai pelajaran bagi manusia yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagaimana firman-Nya: