HARIAN MERAPI - Syahrul Qur'an adalah sebutan untuk bulan Ramadan yang berarti bulan Al-Qur'an. Sebutan ini merujuk pada peristiwa diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan.
Alasan disebut Syahrul Qur'an adalah : (1) Al-Qur'an pertama kali diturunkan ke langit
dunia pada bulan Ramadan, (2) Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW selama 23 tahun, dan (3) Peristiwa diturunkannya Al-Qur'an (Nuzulul Qur'an) di bulan Ramadhan, khususnya di malam Lailatul Qadar, menjadi momen penting dalam sejarah umat Islam.
Al-Quran bagi seorang muslim diyakini merupakan Kitab Suci yang paling terpelihara
keasliannya, sebagaimana firman-Nya: “Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan Kami pulalah yang akan memeliharanya”. (QS. Al-Hijr, 15:9).
Kata “Qur’an” digunakan sebagai nama Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berfungsi sebagai hudan, artinya petunjuk bagi kehidupan manusia dalam mengarungi hidup ini (QS. Al-Baqarah; 2:2) dan sebagai furqon, artinya pembeda antara yang baik dengan yang buruk, yang halal dengan yang haram, yang salah dengan yang benar, yang indah dengan yang jelek, dan yang dapat dilakukan dengan yang dilarang (QS. Al-Baqarah; 2:185).
Sedangkan secara istilah, Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dalam bahasa Arab untuk menjadi petunjuk bagi manusia sepanjang masa.
Perlu difahami bagi orang-orang yang beriman, bahwa untuk membaca Kitab Suci Al-Qur’an itu ada adab dan akhlaknya. Orang yang mengabaikan akhlak dan etika ini, tidak memeliharanya dengan baik, belum bisa dikategorikan sempurna bacaannya.
Akan tetapi bacaannyapun tetap bermanfaat dan tidak sia-sia dalam arti tetap berpahala di sisi Allah, meskipun kurang sempurna.
Baca Juga: Promedia Salurkan 300 Paket Sembako ke Warga Kota Bandung, Berbagi Kebahagiaan di Ramadhan 2025
Salah satu dari akhlak itu adalah orang yang membaca Kitab Suci Al-Qur’an adalah bersifat
ikhlas kepada Allah SWT serta mengharapkan keridhaan-Nya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), ikhlas berarti bersih hati atau tulus hati.
Dalam ajaran Islam, ikhlas adalah roh dari suatu amal perbuatan. Akhlakul karimah yang berupa ikhlas ialah buah dari ihsan yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang kita lakukan diketahui dan dilihat oleh Allah SWT.
Adapun akhlak yang berikutnya adalah khusu’ saat membaca Al-Qur’an. Firman Allah SWT: “Katakanlah: ‘Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (QS. 17:107) dan mereka berkata: ‘Mahasuci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.’ (QS. 17:108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. al-Isra’; 17:107-109).
Baca Juga: Kebutuhan Air Terpenuhi, Lahan Sawah di Sukoharjo Seluas 20.475 Hektar MT I Ditanami Padi
Akhlak penting yang lain dalam membaca Al-Qur’an adalah harus merenungi apa yang dibacanya, memahami maksudnya dengan penuh kesadaran dan tidak lalai. Firman
Allah SWT: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran.” (QS. Shaad; 38:29).