Kelima, seseorang dikategorikan orang yang terbaik apabila dia berbuat baik kepada tetangganya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” (HR. Tirmidzi).
Keenam, salah satu kebaikan yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang bertetangga salah satunya adalah saling memberikan makanan. Sabda Nabi Muhammad SAW: “Jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan berikan sebagian pada para tetanggamu”. (HR. Muslim).
Ketujuh, berbuat baik dengan tetangga, manakah yang harus diprioritaskan? Prioritas utama adalah yang paling dekat dengan pintu rumah. “Dari Aisyah ra: “Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau (Rasulullah Saw) bersabda: “Yaitu kepada (tetangga) yang paling dekat pintu rumahnya darimu.” (HR. Bukhari).
Kedelapan, jangan remehkan pemberian tetangga apapun bentuk dan isinya. Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun berupa ujung kaki kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesembilan, jangan remehkan kebaikan orang lain, termasuk tetangga. Berikanlah sesuatu meskipun itu sekadar senyum yang ikhlas. “Dari Abu Dzar RA, beliau berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sungguh janganlah kamu memandang rendah suatu kebaikan pun, meski kamu sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” (HR. Muslim).
Kesepuluh, memuliakan tetangga merupakan bagian dari keimanan seseorang kepada Allah dan Hari Akhir.
Sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia muliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan tetangga, meliputi hak-hak mereka, anjuran berbuat baik kepada mereka, dan larangan untuk menyakiti mereka. Semoga kita dapat mengamalkan sunnah Nabi yang disebutkan dalam hadis-hadis di atas, dan dijauhi dari tutur dan tindakan yang dapat menyakiti tetangga. InsyaAllah!*
Penulis : DR. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY