HARIAN MERAPI - Peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak adalah untuk memberi dukungan dan juga motivasi kepada anak.
Upaya orang tua dalam memberikan pola asuh guna membentuk karakter anak yaitu dengan memberikan contoh atau menjadi tauladan yang baik kepada anak, mengajarkan anak tentang sikap religius, sopan santun, mandiri, menghormati orang lain, serta disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum terdapat tujuh nilai yang menjadi prioritas untuk disampaikan oleh orang tua pada anak melalui pengasuhan dalam keluarga; yakni: (1) pentingnya ibadah, (2) jujur, (3) hormat, (4) rukun, (5) disiplin positif, (6) sabar, dan (7) pencapaian prestasi.
Baca Juga: Gara-gara uang di kandang kambing
Ketujuh nilai yang harus diprioritaskan dalam pengasuhan anak, secara berturut-turut dapat
diuraikan sebagai berikut:
Pertama, pentingnya beribadah. Semua orang tua menyatakan pentingnya mengajarkan
beribadah kepada anak-anak sesuai dengan harapan mereka, yakni melahirkan generasi yang
bderiman dan bertakwa.
Untuk penanaman nilai yang seperti ini, orang tua terlebih dahulu haraus memberikan contoh dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, barulah menasihati anak untuk melakukannya. Nasihat tersebut juga harus diikuti dengan pemantauan dan kontrol terhadap pelaksanaan ibadah yang dilakukan anak sewmisal shalat dan sebagainya.
Kedua, jujur. Para orang tua menyampaikan harapannya agar anak bersikap jujur melaui
ketedalanan dan pemberian nasihat. Anak yang memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua bisa lebih teguh dalam memegang nilai kejujuran dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan kurang dekat apalagi bermasalah dengan orang tua.
Baca Juga: Dana stimulan Muhammadiyah Senior Care diberikan saat Gathering Pegiat Lansia se-Kota Yogyakarta
Metode sosialisasi nilai yang digunakan oleh orang tua juga berpengaruh terhadap keteguhan anak dalam memegang nilai-nilai kejujuran.
Ketiga, hormat. Para orang tua mengharapkan anak-anaknya mampu menunjukkan rasa
hormatnya kepada orang yang lebih tua. Rasa hormat itu diimplementasikan dengan membiasakan anak untuk mengenal unggah-ungguh dan tata karma dalam pergaulan.
Manfaat dari belajar unggah ungguh antara lain anak akan belajar menghargai dan menghormati orang lain, belajar menempatkan diri, belajar mengendalikan ego, belajar rendah hati serta tidak sombong. Kepatuhan anak kepada orang tua dijadikan sebagai salah satu indikator sikap hormat anak kepada orang tua.
Keempat, rukun. Para orang tua berupaya menumbuhkan sikap rukun anak dengan membiasakan anak untuk berbagi, bersedia mengalah, tolong-menolong, dan menjauhi perselisihan sesama saudara.
Baca Juga: Cerita misteri kuntilanak membantu masak jenang tumpang
Apabila dalam kehidupan keluarga para anggotanya dapat bersikap rukun, maka perasaan tenteram akan dapat dirasakan oleh semua anggota keluarga tersebut. Sebaliknya, sikap-
sikap yang mengedepankan kepentingan pribadi semata tanpa menghiraukan kepentingan orang lain dapat menimbulkan konflik antar anggota keluarga.