HARIAN MERAPI - Ini cerita misteri tentang kuntilanak yang turut membantu masak jenang tumpang di dapur.
Mbok Sindu Penjual jenang tumpang yang sangat viral sampai ke penjuru desa menjadikan kewalahan.
Ia merasa perlu menambah jumlah dagangannya namun hanya dibantu oleh Pakde Sindu untuk memasaknya. Jenang tumpang itu akan habis terjual sebelum pukul 09.00 pagi.
Baca Juga: Cerita misteri ada rumpun bambu yang ternyata menjadi tempat tinggal wewe
Saking rasanya enak dan khasnya, maka larislah dagangannya. Banyak pembeli yang dibuat kecewa karena tidak kebagian jenang tumpangnya. Mereka pun menyarankan agar ditambah banyak masakannya.
Pakde Sindu mendengarnya dari dalam, kalau pelanggan menyarankan menambah jumlah dan kapasitas dagangannya agar tidak ada pelanggan yang kecewa tidak kebagian . Pakde Sindu pun menjawab: "Wah ora ana sing ngrewangi mangsak ki".
Bisa jadi kuntilanak di belakang rumah mendengarnya. Sejak saat itu, untuk tidak mengecewakan pelanggan, maka kapasitas memasak jenang tumpang dan ubo rampenya diperbanyak agar semua langganan kebagian dan tidak mengecewakan.
Ada seorang pelanggan dari tetangga desa yang memesan sebelum subuh, karena pesan banyak dan akan ada tamu. Pagi-pagi benar jelang subuh ia sudah datang ke rumah mbokde Sindu.
Baca Juga: Cerita misteri keris pusaka kembali ke pemilik asalnya
Sesampai di rumah mbokde Sindu, ia mengintip dari celah jendela ke arah dapur. Di sana tampak sudah tersedia dan siap aneka jualan tertata rapi siap melayani pembeli.
Semua begitu rapi dan banyak. Sepertinya mbokde Sindu benar0benar tidak ingin mengecewakan pelanggan.
Namun di balik itu semua, si pembeli yang datang gasik tadi dibuat kaget karena melihat adanya sosok kuntilanak yang membantu mbokde Sindu memasak.
Setelah selesai masak, kuntilanak itu dengan cekatan membersihkan alat-alat masak dan membarsihkan segalanya yang ada di situ sehingga mbokde Sindu cukup menata dagangannya di dapur.
Baca Juga: Aneh, ikut tikakat di Gunung Mijil hanya dalam waktu semalam namun ternyata hilang selama satu tahun
Tempat itu kini bersih layak untuk menerima pembeli. Yang tadinya dagangan harus dibawa ke depan, kini cukup ditata rapi indah di temoat memasak tadi dan tak mengurangi estetika malah lebih indah.