HARIAN MERAPI - Memberikan yang berkualitas tinggi dalam keluarga dapat menjadi bekal awal yang terbaik dalam hidup anak-anak.
Beberapa manfaat lainnya termasuk membantu mereka berteman, mengembangkan kemandirian, belajar rutinitas baru, dan juga mendukung transisi mereka ke jenjang sekolah dengan tingkat yang lebih tinggi.
Setiap anak membutuhkan pendidikan untuk memperkembangkan dirinya secara maksimal. Melalui pendidikan dalam keluarga, anak usia dini tidak hanya mendapatkan pengajaran khusus sebagaimana didapatkan di sekolah yang akan dimasukinya di kelak kemudian hari, tetapi juga sesuatu yang lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan hidup sebagaimana dicontohkan orang tua dalam pendidikannya.
Baca Juga: Keterlaluan! Alat pemantau aktivitas Gunung Semeru hilang dicuri, padahal itu sangat penting
Orang tua yang dijadikan contoh bagi anak-anak dalam perkembangannya merupakan sosok
yang memiliki jiwa keteladanan yang hebat. Keteladanan adalah “making something as an example” (menjadikan sesuatu sebagai teladan).
Dengan demikian keteladanan adalah segala sesuatu yang terkait dengan perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku seseorang yang dapat ditiru atau diteladani oleh pihak lain. Al-Qur'an sebagai kitab suci memberi penegasan bahwa perikehidupan Nabi Muhammad saw adalah uswatun hasanah atau contoh teladan bagi umat manusia, yaitu: siddiq (jujur/benar), amanah (bisa dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas).
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti berhasil
dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak sejak usia dini.
Hal ini karena pendidik/orang tua merupakan figur terbaik dalam pandangan anak yang tindak tanduknya serta sopan santunnya disadari atau tidak akan menjadi perhatian anak-anak sekaligus akan ditirunya.
Baca Juga: Kabar dari IKN, Sidang kabinet di Nusantara pada 12 Agustus 2024 untuk bahas transisi pemerintahan
Pengungkapan kata teladan (uswah) dalam al-Qur’an dinyatakan sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS. Al-Ahzab ayat 21, Al-Mumtahanah ayat 4 dan 6. Kata uswah yang terdapat dalam Surat Al-Ahzab menerangkan keteladanan Rasulullah Muhammad SAW, dan Surat Al-Mumtahanah ayat 4 dan 6 menerangkan tentang keteladanan khalilullah Nabi Ibrahim AS.
Dalam al-Ahzab ayat 21 Allah SWT menjelaskan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merupakan suri teladan yang harus diikuti oleh umat Islam, dan keteladanan beliau diungkapkan dengan uswah hasanah (keteladanan yang baik).
Ayat ini menjadi dasar bahwa segala yang berasal dari beliau, hendaknya harus diikuti. Segala perkataan, perbuatan, tindakan yang beliau lakukan, baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadi dalam keluarga, dalam masyarakat, dan dalam kehidupan yang menyangkut kehidupan orang banyak (baca: bernegara) hendaknya dijadikan contoh oleh umat Islam.
Manusia memiliki kecenderungan untuk mencari suri teladan yang menjadi pedoman yang
akan menerangi jalan kebenaran dan dapat menjadi contoh kehidupan dalam melaksanakan syari’at yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Maka dari itu Rasulullah Muhammad SAWtampil sebagai teladan baik sebagai seorang pemimpin keluarga, sebagai seorang teman, pemimpin pasukan perang juga pemimpin negara. Beliau teladan dalam sifat kebapakan, dalam memperlakukan anak-anak kecil dengan penuh cinta dan kasih sayang, dalam pergaulan bersama sahabat dan tetangga.