HARIAN MERAPI - Kreativitas mengandung arti kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikan sesuatu hal yang baru.
Kreativitas adalah kemampuan luas yang menggabungkan banyak keahlian yang berbeda, termasuk soft skill dan keterampilan teknis lainnya.
Sedangkan etos kerja adalah seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakeristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap, aspirasi, keyakinan, prinsip dan standar.
Untuk mengenali potensi seseorang dan mengenal bidang ilmu serta lapangan kerja sebaiknya
sudah dilakukan semenjak masa kanak-kanak. Berbagai usaha untuk mengenalkan hal ini tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan dan usia anak.
Usaha itulah yang sering disebut dengan bimbingan karir anak, yang merupakan tugas dari pendidikan anak sejak dini. Penanggung jawabnya adalah semua komponen atau lingkungan pendidikan anak yang secara garis besarnya terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, tempat ibadah, dan sosial media (sosmed).
Itulah Panca Pusat Pendidikan Anak yang harus disinergiskan dalam rangka mencapai tujuan pengembangan kreativitas dan etos kerja anak sejak dini.
Teori Kebutuhan Berprestasi (Need for Achievement Theory) atau yang lebih dikenal sebagai
N-Ach Theory dari David McClelland menyatakan adanya dorongan untuk motivasi dalam hal
capaian prestasi atau untuk berprestasi dalam berbagai hal.
Baca Juga: Pokémon Run 2024 di Yogyakarta targetkan 3.500 peserta, segini harga tiketnya
Semua orang harus mempunyai dorongan untuk berprestasi. Biasanya orang-orang yang mempunyai dorongan berprestasi tinggi tersebut bersifat realistis, tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan itu dicapainya.
Setiap orang mestinya mempunyai dorongan untuk mencapai tujuan prestasinya masing masing. Sebagai contoh misalnya dalam berbagai bidang dan hal, untuk pelajar, mahasiswa, dan karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, mestinya mempunya dorongan untuk berprestasi.
Pencapaian prestasi yang maksimal akan membanggakan banyak fihak.
Keterkaitan dengan N-Ach Theory ini, firman Allah SWT: “Maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah; 94:7-8).
Baca Juga: Cegah judi online, pemerintah tutup tiga VPN gratis
Ayat ketujuh mengajarkan agar manusia harus terus bekerja (dengan kemampuan kreativitas yang dimilikinya) menuju kepada capain prestasi yang maksimal. Namun ada perbedaan yang prinsipil antara pandangan Al-Qur’an dengan David McClelland, yakni Islam tidak menyuruh orang bekerja dengan menjadikan pekerjaan sebagai beban bagi dirinya sendiri.