Pengembangan kreativitas dan etos kerja anak sejak dini: antara Al-Quran dan N-Ach Theory David McClelland

photo author
- Jumat, 2 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi Pengembangan kreativitas dan etos kerja anak sejak dini (Dok. Khamim Zarkasih)
Ilustrasi Pengembangan kreativitas dan etos kerja anak sejak dini (Dok. Khamim Zarkasih)

Manusia disuruh bekerja keras itu harus menikmati hasilnya dengan bergembira dan bersyukur atas karunia Allah tersebut.

Dalam Islam orang bekerja bukan untuk mencari pengakuan dari orang lain atas berbagai
capaian prestasi yang diraihnya, melainkan untuk mencari keridhaan Allah semata. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikutnya: “dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al-Insyirah; 94:8).

Pencarian penghargaan dari orang lain akan menimbulkan rasa keridakpuasan dan
inilah sumber utama berbagai patologi sosial yang terjadi dalam masyarakat modern. Tidak semua orang dapat mengapresiasi secara positif atas capaian yang didapatkan seseorang.

Tragedi kemanusiaan semisal bunuh diri yang diakibatkan merasa kalah bersaing dalam dunia kerja merupakan fenomena yang sangat menyedihkan dalam kehidupan modern sekarang ini.

Anak-anak dengan kreativits yang tinggi sudah barang tentu akan lebih mampu untuk
memasukkan virus N-Ach pada dirinya. Keinginan untuk berprestasi merupakan pemicu utama anak-anak melakukan berbagai capaian usaha yang maksimal.

Hanya saja, pengembangan kreativitas yang tidak mendasarkan diri pada tuntunan agama (Islam) akan melahirkan pribadi yang beretos kerja tinggi tetapi miskin iman, dan hal ini sangat tidak diharapkan.

Yang dituntut sekarang ini adalah generasi muda dengan daya kreativitas yang tinggi dengan kadar keimanan yang handal. Pribadi seperti inilah yang merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan kreativitas dan etos kerja anak. *

Penulis: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta
Wakil Ketua ICMI Orwil DIY

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X