Meski semua pandai dan memahami urusan teknis, apabila tidak ada kerjasama maka tujuan tidak akan tercapai. Kebersamaan, kekompakan merupakan kata kunci untuk maju mencapai target.
Itulah sebabnya dalam pelatihan, kebersamaan, kesatuan, rasa senasib sependeritaan selalu ditekankan. Coba perhatikan materi outbound perusahaan atau organisasi, kekompakan ini selalu menjadi inti acara, inti pelatihan.
Kebersamaan menghilangkan egoisme, keinginan menang sendiri, atau merasa paling pintar sehingga harus dituruti. Kebersamaan mengingatkan semua bahwa tujuan utama kita masuk ke suatu perusahaan, ke suatu organisasi adalah agar target-target tercapai.
Baca Juga: Tunggu Instruksi DPP, DPC PDIP Sukoharjo Siap Usung Calon di Pilkada 2024
Itulah mengapa diperlukan menghayati visi misi, menghayati tujuan mulia keberadaan sebuah perusahaan atau organisasi. Kalau tidak tentu saja dia akan berjalan sendiri sesuai apa yang dia pikirkan, bukan apa yang seharusnya dia lakukan sebagai bagian dari organisasi. Sebagai anggota, sebagai bagian dari tim, dia wajib menjaga kohesivitas, kesatuan, agar selalu kompak dan solid.
Tentu akan selalu ada masalah, itu wajar, tetapi harus dibicarakan dalam kerangka perusahaan, dalam kerangka organisasi. Bukan untuk menunjukkan diri sebagai orang paling benar, paling pintar.
Menjadi bagian dari organisasi tidak mudah. Apalagi menjadi salah satu pimpinan. Dia bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan kesatuan. Itu konsekuensinya. Kalau merasa tidak cocok, ya keluar daripada menjelek-jelekkan organisasi sendiri, padahal kontribusi Anda belum apa-apa.
Kita akan selalu menemui orang toxic. Di masyarakat, di perusahaan, di organisasi, mungkin juga di keluarga besar.
Orang saleh akan berkata, orang toxic ini memang dibuat untuk menguji, agar makin kuat dan beriman. Bayangkan kalau semua orang baik, aian sulit sekali mendapatkan pahala.
Itu betul. Dan seharusnya sebagai manusia beriman, yang percaya bahwa Allah Swt telah menggariskan semuanya, apapan tantangan, khususnya dari manusia toxic, tidak lain dimaksudkan untuk menebalkan ketakwaan kita pada Sang Pencipta yang Maha Agung.
Dimanapun kita berada khususnya bagi Anda yang ditetapkan mendapat amanah menjadi pimpinan : di rumah tangga, di kampus, di kampung, di perusahaan, di organisasi, tantangan akan selalu ada. Kalau mau hidup tenang, jadilah orang biasa, jadi kawula, jadilah staf yang sedikit tanggung jawabnya.
Wallahu alam bhisawab.
Hendry Ch Bangun, Jakarta, 9 Mei 2024