Pertolongan Allah SWT sebagai kunci keberhasilan mendidik anak dalam keluarga

photo author
- Selasa, 7 Mei 2024 | 06:33 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Kota Yogyakarta (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Kota Yogyakarta (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Pertolongan Allah SWT sebagai kunci keberhasilan mendidik anak dalam keluarga. Allah SWT menjadikan perkawinan sebagai sarana mendapatkan ketenteraman dan jalan regenerasional yang sah.

Bahkan Allah memerintahkan para wali mengawinkan orang-orang yang bujangan di bawah perwaliannya (QS. An-Nur; 24:32). Allah menentukan hak dan kewajiban sesuai dengan fithrah yang telah diberikan pada diri manusia dan sesuai dengan beban yang dipikul individu.

Pada tingkat keluarga, kepemimpinan diberikan kepada kepala keluarga yaitu kaum laki-laki.
Firman Allah SWT: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagiaan mereka (laki-lak) atas sebahagiaan yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa’; 4:34).

Baca Juga: Prevalensi disabilitas penglihatan di DIY sebesar 0,6 persen dari 11.000 responden

Tetapi dalam hak dan kewajiban masing-masing memiliki beban yang sama. ''Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari istrinya.'' (QS. Al-Baqarah; 2:228).

Dalam kaitannya dengan mendidik anak, hendaknya orang tua tidak putus-putusnya bermunajat kepada Allah SWT karena doa orang tua untuk anaknya adalah doa yan paling mustajab. Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Ada tiga doa yang mustajab yan tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan. Tirmidzi).

Berrmunajatlah kepada Allah SWT agar anak-anak kita dapat menjadi qurota a’yun yang
senantiasa menyenangkan dan menenteramkan kedua orang tua.

Al-Quran mengabadikan doa para Nabi dan Rasul yang bermunajat kepada Allah SWT agar
diberikan keturunan yang baik dan membahagiakan. Jika para Nabi sebagai orang yang dekat dengan Allah saja berdoa, minta pertolongan kepada Allah SWT dalam mendidik anak-anaknya, apalagi kita ini sebagai manusia biasa yang lemah. Al-Quran mengabadikan doa Nabi Ibrahim AS: “Rabbi habli minash shalihiin.”

Baca Juga: Asrama Haji Donohudan bersiap sambut jamaah calon haji Jateng dan DIY

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih”. (QS. Ash-Shaffat; 37:100). Allah SWT kabulkan doa Nabi Ibrahim AS dengan lahirnya Ismail dan Ishaq, sehingga Nabi Ibrahim AS disebuta sebagai Abul Anbiya’ (Bapak para Nabi).

Al-Quran mengabadikan doa Nabi Zakaria AS: “Hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`.” Artinya: “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Doa.” (QS. Ali Imran; 3:38).

Meskipun sudah tua dan seluruh rambutnya telah memutih, tidak putus-putusnya Nabi Zakaria bermunajat kepada-Nya agar dikaruniai anak yang shalih.

Dari doa ini lahirlah putra Zakaria yang bernama Yahya yang juga seorang Nabi/Rasul yang senantiasa berserah diri kepada-Nya.

Baca Juga: Survei! Tingkat kepuasan penyelenggaraan mudik capai 89 persen, mudik gratis sebesar 91 persen

Al-Quran juga mengabadikan doa ‘Ibadurrahman: “Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min
azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā.” Artinya: “Dan orang orang yang berkata: ''Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan; 25:74).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X