Kedelapan, kepada siapa rampasan perang dibagikan. Firman Allah SWT: “Ketahuilah,
sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Anfal; 8:41).
Kesembilan, orang-orang musyrik sekalipun kerabat tidak layak dimohonkan ampunan Allah.
Firman Allah SWT: “Tidak ada hak bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun mereka ini kerabat(-nya), setelah jelas baginya bahwa sesungguhnya mereka adalah penghuni (neraka) Jahim.” (QS. At-Taubah; 9:113).
Kesepuluh, Allah mencela kaum munafik yang selalu mengejar kesenangan hidup di dunia
saja. Firman Allah SWT: “Apakah seandainya berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaanmu?” (QS. Muhammad; 47:22). (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakaarta, Ketua Dewan Penasihat ICMI Orsat Kota Yogyakarta) *