Memahami lima pola perilaku agresif anak-anak dan remaja, di antaranya gertakan bullying dan vandalisme

photo author
- Senin, 29 April 2024 | 06:11 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Perilaku agresif dapat diekspresikan dalam tiga kelompok; Pertama, agresi fisik yaitu aktivitas yang dilakukan secara sengaja dan bertujuan merugikan dan atau merusak fisik seseorang, binatang atau objek-objek lain; seperti: menendang, meninju, menembak, melempar, merusak jendela, membanting pintu, dan lainnya.

Kedua, agresi verbal yaitu penggunaan kata-kata untuk merugikan atau menyakiti orang lain, baik yang dilakukan dengan perkataan maupun tulisan. Contoh dari bentuk agresi ini adalah: ancaman, ejekan, sumpah serapah, dan bentuk lainnya.

Ketiga, agresi relasional yaitu perilaku untuk merusak/menyakiti orang lain dengan tujuan merusak hubungan sosial, persahabatan, atau pun bentuk hubungan lainnya. Contoh-contoh yang bisa ditunjukkan adalah menyebar gosip dan mengasingkan seseorang.

Baca Juga: Diduga akan tawuran, puluhan anggota gangster di Ssmarang dibekuk polisi

Shchiffman & Kamuk, selanjutnya membagi ketiga kelompok agresi ini dalam lima bentuk
pola perilaku agresif anak-anak dan remaja; yaitu:

Pertama, gertakan (bullying) adalah perilaku agresif atau manipulasi yang dapat berupa
kekerasan fisik, verbal, atau psikologis; dengan sengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa kuat/berkuasa dengan tujuan menyakiti atau merugikan seseorang atau sekelompok orang yang merasa tidak berdaya.

Elemen-elemen utama yang menjadi ciri bullying adalah ketidakseimbangan power, di mana pelaku merasa memersepsikan dirinya memiliki power lebih dibandingkan korbannya, yang memersepsikan dirinya tidak berdaya untuk melawan.

Bullying biasanya terencana, tetapi terselubung dan dipersepsikan korban akan berulang.

Baca Juga: Halal Bihalal Keluarga Besar LKS Mitra Amanah Sewon Bantul

Kedua, genk. Genk adalah kelompok yang memiliki ciri-ciri seperti memiliki anggota,
struktur organisasi, pemimpin, wilayah kekuasan, tujuan khusus, dan identik dengan perilaku negatif atau illegal. Istilah “genk” berasal dari vocabulary Inggris “gang”, yang berarti kelompok atau gerombolan.

Kependekan dari gangster yang terjemahannya adalah bandit atau penjahat. Mengenai genk remaja ini, kebanyakan remaja ingin masuk ke dalam genk atau kelompok yang populer, di
mana antara remaja putra dan remaja putri memiliki sudut kepopuleran yang berbeda.

Bagi remaja laki-laki, tubuh kekar, olahragawan, dan humoris merupakan ciri anak populer. Bagi para gadis, yang diperhatikan adalah penampilan, gaya, keramahan, dan rasa percaya diri.

Ketiga, gerombolan (mob). Perkembangan intensitas emosi pada sebuah kelompok dapat
berubah menjadi gerombolan. Gerombolan adalah tindakan yang dilakukan secara bersama-sama oleh orang banyak di bawah pengaruh emosi yang kuat dan dengan mudah dapat berubah menjadi tindakan kekerasan dan ilegal.

Baca Juga: Survei KedaiKOPI: Mayoritas Pemudik Puas dengan Kinerja Kepolisian

Biasanya dari gerombolan inilah kemudian muncul tokoh sebagai penjamin institusi, yaitu jagoan. Para pakar kesusastraan dan sinema tampaknya mengenal mereka lebih baik
daripada sosiolog atau psikolog kontemporer, melalui berbagai kisah persilatan yang menokohkan jagoan sebagai pelindung tuan tanah pada zaman dahulu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X