HARIAN MERAPI - Ada tujuh ayat Al-Qur’an tentang keutamaan zuhud, diantaranya akhirat kehidupan sesungguhnya.
Zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat materiil atau kemewahan duniawi dengan mengharap suatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.
Dengan pengertian yang lain, zuhud mengandung arti melepaskan diri dari
keterikatan kepada dunia atau melepaskan diri dari diperbudak oleh dunia.
Dengan demikian zuhud bukan berarti melepaskan diri terhadap kebutuhan dunia, karena hidup tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan. Namun, janganlah menganggap bahwa dunia adalah segala-galanya, sehingga lupa akhirat.
Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang mengkaji khusus tentang zuhud adalah sebagai berikut:
Pertama, kehidupan dunia hanya sekejap saja. Firman SAllah SWT:
“ Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan
pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.” (QS. Yunus; 10:24).
Baca Juga: Susah payah berburu keris keramat di Ponorogo, tapi malah minta dilarung ke Pantai Parangkusumo
Kedua, amal kebajikan terus-menerus lebih kejal daripada kesenangan dunia yang sesaat. Firman Allah SWT:
“Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini,
ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi; 18:45-46).
Ketiga, kehidupan dunia senda gurau dan permainan saja. Firman Allah SWT:
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” (QS. Al-Hadid; 57:20).
Keempat, berbagai keindahan dunia kalau tidak disikapi dengan zuhud akan sangat melalaikan kehidupan orang-orang beriman. Firman Allah SWT: