HARIAN MERAPI - Ada enam bentuk keberanian orang beriman, diantaranya adalah memiliki daya resiliensi yang besar.
Keberanian (syaja’ah) merupakan kondisi bathiniah seseorang yang diwujudkan dalam setiap lahiriahnya untuk berbuat atau tidak berbuat dengan menerima segala resiko.
Berani berbuat itu karena didasarkan pada kebenaran dan keyakinan diri. Tidak berani berbuat andaikata sesuatu itu memang harus kita jauhi dan kita
tinggalkan, karena bertentangan dengan norma-norma agama, adat istiadat ataupun susila.
Baca Juga: Begini suasana pelabuhan Bakauheni Lampung saat libur Natal
Sebagai seorang muslim (orangt-orang yang beriman), kita seharusnya memiliki keberanian. Kita harus dapat mengendalikan rasa takut yang tidak perlu, karena kita memiliki sandaran dan pelindung yang kokoh yaitu Allah SWT.
Sepanjang persoalan yang kita hadapi itu kita yakini kebenarannya, maka tidak perlu takut dan harus dihadapinya dengan penuh tanggung jawab.
Setidaknya adaenam macam bentuk asy-syaja’ah (keberanian) bagi seorang muslim, yakni:
Pertama, memiliki daya resiliensi atau daya tahan besar. Seseorang dapat dikatakan memiliki sifat berani jika ia memiliki daya tahan yang besar atau resiliensi untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.
Baca Juga: Sukseskan Pemilu 2024 Lewat Senam Massal di Seyegan Sleman
Kedua, berterus terang dalam kebenaran. “Qulil haq walau kaana muuran” (katakan yang benar meskipun itu pahit) dan berkata benar di hadapan penguasa yang zhalim adalah juga salah satu bentuk jihad bil lisan.
Jelas saja dibutuhkan keberanian menanggung segala resiko bila kita senantiasa berterus terang dalam kebenaran.
Ketiga, kemampuan menyimpan rahasia. Orang yang berani adalah orang yang bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan terutama dalam persiapan jihad menghadapi perjuangan hidup.
Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Khitan massal gratis gunakan metode laser di RS AMC Muhammadiyah Yogya, ini keunggulannya
Keempat, mengakui kesalahan. Seseorang yang memiliki sifat pengecut adalah tidak mau mengakui kesalahan, mencari kambing hitam dan bersikap “lempar batu, sembunyi tangan”.