Enam strategi internalisasi nilai-nilai religiusitas, diantaranya dengan keteladanan

photo author
- Jumat, 17 November 2023 | 17:10 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Dok. Pribadi)

Keempat, pemberian nasihat (mauidhah). Yang dimaksud dengan mauidhah adalah pemberian peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan jalan apa saja yang dapat menyentuh hati dan membangkitkannya untuk mengamalkan kebaikan yang diyakininya itu.

Mauidhah mengandung dua unsur penting; yakni : (1) uraian tentang kebaikan dan kebenaran yang harus dilakukan oleh seseorang, dan (2) dosa yang muncul dari adanya larangan baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

Kelima, pemberian janji dan larangan (targhib wa tarhib).

Baca Juga: Keterlaluan! Seorang pria warga Bekasi tega membobol brankas dan gondol logam mulia milik temannya sendiri

Targhib adalah janji yang disertai dengan bujukan dan membuat seseorang senang terhadap sesuatu maslahah, kenikmatan, atau kesenangan akhirat yang pasti dan penuh keabadian, serta membersihkan diri dari segala dosa (kotoran) yang kemudian diteruskan dengan melakukan amal-amal kebaikan.

Tarhib adalah ancaman yang diberikan kepada seseorang agar dirinya tidak melakukan pelanggaran nilai-nilai agama yang akan membawa kepada dosa dan kesesatan hidup.

Keenam, kedisiplinan. Penanaman nilai religiusitas dengan kedisiplinan membutuhkan ketegasan dan kebijaksanaan. Ketegasan dimaksudkan seorang pendidik harus memberikan sanksi pada setiap pelanggaran yang dilakukan anak.

Kebijaksanaan mengharuskan seorang pendidik (orangtua) untuk memberikan sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran tanpa dihinggapi adanya emosi
maupun dorongan-dorongan lainnya.

Ta’zir adalah hukuman yang dijatuhkan kepada anak ketika mereka melakukan pelanggaran.

Hukuman diberikan bagi anak yang telah berulangkali melakukan pelanggaran dan mengabaikan peringatan yang telah diberikan orangtua.(Oleh : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.) *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X