Pak Sugik, ia keluar dari mobil, matanya menatap sekitar, lalu sejenak melihat Sri.
Sopir kepercayaan Mbah Krasa itu, mengeluarkan sebatang rokok, menyalakan dan menghisapnya dalam-dalam.
Menunduk sejenak, seperti ada sesuatu yang disembunyikan, tapi kali ini, Pak Sugik harus mengungkapkannya kepada Sri.
Kembali ia menatap Sri, dan mendekatinya.
Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2022 Naik Cukup Signifikan, Ternyata Gara-gara Ini...
Sri, yang sedari bangun kebingungan, terus memperhatikan gelagat Pak Sugik, hingga laki-laki itu…
“Sri, awakmu wes ngerti kan, sak iki, sopo iku Atmojo (Sri sekarang kamu sudah tahu kan, siapa itu Atmojo),” kata Pak Sugik.
Mendengarnya, Sri, seperti sudah paham, akan arah pembicaraan Pak Sugik.
Sri, ia mengangguk.
“Tapi, opo awakmu yo ngerti sopo iku Keluarga Kuncoro (Tapi, apa kamu tahu siapa itu Keluarga Kuncoro),”
Baca Juga: Laporan Keuangan Kota Magelang 6 Kali WTP
Kali ini, Sri hanya diam, memandang Pak Sugik, dengan tatapan penasaran.
“Aku ngerti,” kata Pak Sugik.
“Aku biyen kerjo karo Keluarga Kuncoro sak durunge, keluarga iku wani nentang Atmojo (Aku dulu kerja dengan Keluarga Kuncoro sebelum keluarga itu berani menentang Keluarga Atmojo),”
“Aku eroh kabeh, yo opo, siji gal siji, keluarga iku mati, loro kabeh, sampe onok sing bunuh diri, tapi sing gak dierohi ambek Keluarga Kuncoro iku (Aku tahu semua, bagaimana satu demi satu keluarga itu mati, sakit semua, sampai ada yang bunuh diri, tapi ada yang tidak diketahui Keluarga Kuncoro).”
