HARIAN MERAPI - Grebeg Maulud sebagai peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW kembali digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sabtu (8/10/22).
Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 bulan Mulud (Rabiul Awal) tersebut dilakukan dengan membagikan uba rampe rengginang di Kompleks Kepatihan sebagai simbol sedekah Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada rakyatnya.
Tak seperti beberapa tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara meriah dengan melibatkan arak-arakan gunungan ataupun prajurit keraton, perayaan Grebeg Maulud tahun ini tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Pengajian Ahad Pon hadirkan Ketua Takmir Masjid Agung Bantul dilanjutkan cek kesehatan gratis
Meskipun telah memasuki masa endemi, hal ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan untuk mencegah penyebaran covid 19 semakin meluas.
Di Kompleks Kepatihan, ubo rampe pareden hajad dalem Grebeg Maulud diserahkan oleh utusan Kraton Kanjeng Raden Tumenggung Widyo Condro Ismoyo Ningrat dan diterima oleh Sekretaris Daerah DIY, Drs.R. Kadarmanto Baskara Aji.
Dalam acara tersebut, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Widyo Condro Ismoyo Ningrat menyampaikan maksud dan tujuan pemberian pareden agar masyarakat DIY senantiasa sejahtera, makmur, aman serta guyub rukun.
Setelah didoakan, Sekda DIY kemudian mengambil beberapa bagian gunungan untuk diberikan kepada pegawai pemerintah yang menghadiri acara tersebut.
Pareden hajad dalem gerebeg maulud yang diberikan berupa rengginang yang dibuat dari beras ketan dan dibentuk seperti bunga sebagai simbol kerekatan hubungan silaturahmi.
Antusias terlihat saat para pegawai menerima ubo rampe tersebut mengingat adanya kepercayaan bahwasanya sedekah dari Ngraso Dalem dipercaya dapat memberikan keberkahan, kemakmuran, serta ketenangan.
Baca Juga: Galakkan program Germas, Dinkes Kulon Progo luncurkan Navbar Promosi Kesehatan
Terhitung ada ribuan buah rengginang dibagikan kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta, perwakilan aparatur sipil negara (ASN) di Kompleks Kepatihan, dan Pura Pakualaman.
“Mengingat masih dalam suasana pandemi covid 19, maka pareden yang dibagikan dalam bentuk simbolisasi, untuk mewakili pareden yang sesungguhnya. Tahun ini ubo rampe yang dibuat berupa rengginan dan labuhan sejumlah 2800 buah. Sebagian dibagikan pada abdi dalem pada pagi hari, kemudian didistribusikan ke Kepatihan dan Pura Pakualaman,” ujar Sekretaris Daerah DIY, Drs.R. Kadarmanto Baskara Aji
Kegiatan tersebut merupakan wujud peran dan fasilitasi Dinas Kebudayaan DIY sebagai bentuk menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta.