HARIAN MERAPI - Calung Banyumasan adalah kesenian musik yang berkembang di wilayah keresidenan Banyumas.
Instrumen ini semula dinamakan sebagai cengklung yaitu sebuah alat musik yang terbuat dari bambu yang dipotong secara utuh atau tidak dipecah dan mempunyai titi laras slendro.
Berawal dari alat yang bernama cengklung tersebut kemudian berkembang menjadi angklung, dan selanjutnya berubah menjadi calung.
Baca Juga: Pemerintah Kota Magelang Pertahankan Juara 1 PPD Jawa Tengah 2025
Kata “calung” sendiri berasal dari singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu “carang pring wulung” yang memiliki arti pucuk bambu wulung atau “pring dipracal melung – melung” yang artinya bambu diraut bersuara nyaring.
Tentang sejarahnya, pada masa awal penyebaran Islam, seni calung sering dipadukan dengan lengger.
Kata le dari thole atau sebutan untuk anak laki-laki. Sedang ngger, maksudnya angger sebutan untuk anak perempuan.
Seni calung digunakan sebagai alat untuk memanggil atau mengumpulkan anak-anak untuk diberikan pengetahuan baru, yaitu tentang ajaran Islam.
Baca Juga: Kerajinan lurik Klaten menjadi mata pencaharian kedua bagi warga setelah bertani
Seni calung berkembang di wilayah Banyumas yaitu wilayah budaya kulonan yang memiliki karakteristik cenderung apa adanya (cablaka/blakasuta), lugu dan aksen ngapak.
Dilansir laman banyumaskab.go.id, ciri khas ini tercermin pada syair-syair lagu yang dipadu dengan irama musik calung serta senggakan-senggakan yang terkesan vulgar.
Tentang instrumennya, calung Banyumasan terdiri dari beberapa instrumen yaitu seperti gambang barung, gambang penerus, dhendem, kenong dan gong sebul yang dimainkan dengan cara disebul atau ditiup.
Laras yang digunakan dalam kesenian musik Calung Banyumasan ini sama seperti laras Gamelan Jawa.
Baca Juga: 120 Pengelola perpustakaan ikuti Jambore Literasi Kabupaten Sleman 2025 di Jaka Garong
Yaitu laras pelog dan laras slendro, slendro memiliki tangga nada antara lain 1(ji), 2(ro), 3(lu), 5(mo), 6(nem), 1 (ji), dan tangga nada pelog antara lain 1(ji), 2(ro), 3(lu), mo(5), nem(6), 7(pi).