HARIAN MERAPI - Paguyuban ‘Satriyatama’ diresmikan pada pertemuan sarasehan di pendapa Hotel Pondok Tingal Borobudur, tanggal 13 Januari 2008, dengan Ketua R.H. Achmad Sofyan.
Pada acara ini diperkenalkan gambar lambang Paguyuban ‘Satriyatama’ dan dijelaskan maknanya.
Sebelumnya, pertemuan sarasehan tosan aji berupa Forum Komunikasi bagi para pecinta dan pelestari Tosan Aji Magelang.
Baca Juga: Paguyuban Satriyatama Kabupaten Magelang setia melestarikan budaya tosan aji
Beberapa orang pemrakarsa terbentuknya paguyuban ini antara lain, R.H. Achmad Sofyan, R. Nurhadi, Bambang Saifudin (almarhum), Gregorius Ivo Eliasar SH (almarhum), Asrodin, Taufik, Cholid Wijanarko, Sutrisno (almarhum), Amat Sukandar dan lainnya.
Paguyuban ini anggotanya dari Magelang dan sekitarnya seperti Purworejo, Klaten, Temanggung, Parakan, Wonosobo dan Kulon Progo serta daerah lainnya.
Kala itu, jumlah anggota yang sudah memiliki kartu tanda anggota sebanyak 88 orang.
Pada peringatan Ulang Tahun ke-X, dilaksanakan serah terima Ketua Paguyuban Satriyatama dari R.H. Achmad Sofyan kepada penggantinya R. Nurhadi.
Baca Juga: Orang beriman penuh optimis dalam menatap masa depan
Dan dikukuhkan Pengurus Paguyuban ‘Satriyatama’ untuk masa bakti 2018 – 2023. Di tengah masa baktinya, pada tahun 2020, R. Nurhadi mengundurkan diri sebagai Ketua Paguyuban ‘Satriyatama’, karena alasan kesehatannya.
Dan pada peringatan Ulang Tahun ke-XII Paguyuban ‘Satriyatama’ di Balkondes Wanurejo, Borobudur, tanggal 20 Januari 2020, ditunjuk Amat Sukandar, sebagai ketua (antarwaktu).
Paguyuban Satriyatama telah resmi terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Magelang dan telah tercatat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang sebagai mitra dalam melestarikan warisan budaya tak benda, selaras dengan tugas pokok dan fungsi dinas tersebut.
Paguyuban ini juga sudah diakui sebagai anggota Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) dan juga sebagai anggota Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji ‘Senapati Nusantara’.
Kegiatan utama paguyuban ini, menyelenggarakan pertemuan sarasehan dengan mengundang para pakar tosan aji dari paguyuban-paguyuban pecinta dan pelestari tosan aji seperti ‘PametriWiji’, ‘Mertikarta’ dari Yogyakarta dan Sekretariat Bersama Paguyuban Pecinta Keris Jawa Tengah (Kertabrata) sebagai nara sumber pengetahuan tentang tosan aji.