“Ada banyak kenangan dan manfaat bisa bergabung di Warga Laras, antara lain dapat menambah paseduluran, menambah disiplin, bisa banyak belajar dan banyak pengalaman maupun wawasan,” terangnya.
Adapun yang memperkuat Warga Laras (dari sinden dan wiyaga) termasuk saat Tugas Akhir Ki Gadhing dengan lakon, Pendadaran Siswa Sukalima, antara lain sebagai berikut:
Sinden terdiri dari: Prastiwi, Wahyu Kresnawati, Netty Sulandari, Ayu Purwa Lestari, Ika Suhesti, Elisha Orcharus Allasso, Oriza Widyasari, Agnesia Nandasari dan Tatin Lestari H.
Sedangkan wiyaganya, antara lain: Wahyu (kendang), Geter PW (gender), Kiswan (rebab), Bimo S/Suradi (siter), Solichin (gambang), Heru (kendhang jaipong), Bima Ares/Heru B (drum) serta Janu/Eko S (kethuk).
Baca Juga: Presiden Prabowo dan PM Anwar Bahas Dampak Tarif Trump terhadap ASEAN
Masih ada lagi, Lingga/Budi (demung), Sulis, Heru, Bima A, Gunawan BG (saron), Bolot (peking), Joko Tebon (bonang barung), Nurboy (bonang penerus), Parjo (kenong), Lopez (kempul gong), Eko/Janu (panjak) dan Katno/Tusiyo/ Eko Egul (wiraswara).
Tak jarang, sejumlah wiyaga Warga Laras bergantian dalam memainkan gamelan/alat musik, sebab piawai memainkan berbagai alat musik dan merupakan alumni dari SMKN 1 Kasihan (SMKI) Yogyakarta.*