HARIAN MERAPI - Sanggar Bambu yang berdiri sejak 1 April 1959 atas prakarsa Sunarto Pr, selama ini belum memiliki sanggar secara permanen.
Beberapa kali Sanggar Bambu mengalami pindah rumah dan untuk kali ini komunitas yang menaungi para seniman legendaris ini memiliki rumah permanen di Donotirto, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Syukuran atas pembangunan Sanggar dan Galeri ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Sanggar Bambu, Deden FG yang kemudian diserahkan kepada salah seorang sesepuh Sanggar Bambu aktor gaek Liek Suyanto, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga: Inilah beberapa faktor yang sebabkan Anies Baswedan gagal maju Pilkada 2024
Sanggar Bambu merupakan komunitas seniman berbagai bidang yang menjadi legenda bagi para seniman hingga saat ini diantaranya seperti Untung Basuki, Liek Suyanto, Buhcori, Nyoto Utoyo dan masih banyak lagi.
"Ini menjadi rumah bersama semoga menjadi persinggahan tetap bagi teman teman Sanggar Bambu dalam berkesenian," tutur Deden di sela kegiatan seusai pembacaan doa dan pemotongan tumpeng.
Menurut Deden dengan adanya rumah sendiri ini kedepannya berbagai kegiatan dapat lebih terfokus lagi.
Baca Juga: Ada tiga daerah di Jawa Tengah yang hanya miliki satu kandidat pada Pilkada 2024
Dalam pandangan dia, semangat gotong royong serta arisan ide dalam mengerjakan karya bersama akan lebih mudah tumbuh lagi nantinya.
"Kita kembali lagi ke Sanggar Bambu berkumpul dalam ikatan keluarga di rumah yang baru ini," tutur Deden.
Selain doa tasyakuran dengan mengundang tokoh masyarajat setempat pembukaan rumah baru Sanggar Bambu juga ditandai dengan pemutaran dua film pendek yaitu Tantri dan Kabar Dari Kubur.
Baca Juga: Andika Perkasa silaturahim pada keluarga di Magelang, sholat Jumat diserbu warga untuk berfoto
Setelah pemutaran film dilanjutkan diskusi bertajuk "Mengenali Potensi Diri" menghadirkan pembicara Aak Nurjaman (Kurator Art Serpong Galery) dan Nyoto Utoyo diskusi dimoderatori Karl Hank. *