Pentas Seni Desa Budaya Selasa Wagen 'Sempulur' hadirkan 14 Desa Budaya di Societet Taman Budaya Yogyakarta

photo author
- Rabu, 25 September 2024 | 18:00 WIB
Kalurahan Sendangagung Minggir Sleman menampilkan Tari Kridha Hanuraga (Dinas Kebudayaan DIY)
Kalurahan Sendangagung Minggir Sleman menampilkan Tari Kridha Hanuraga (Dinas Kebudayaan DIY)

HARIAN MERAPI - Sebanyak 14 Desa Budaya di DIY tampil menghibur pengunjung maupun wisatawan Yogyakarta di Halaman Societet Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (24/9/2024) pada gelaran Selasa Wagen.

Acara yang rutin digelar setiap Selasa Wagen oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggunakan anggaran Dana Keistimewaan tersebut menampilkan potensi masing-masing desa budaya, diantaranya Semanu Semanu Gunungkidul, Tuksono Sentolo Kulon Progo, Sendangagung Minggir Sleman,

Mulyodadi Bambanglipuro Bantul, Warungboto Umbulharjo Kota Yogyakarta, Ngalang Gedangsari Gunungkidul, Seloharjo Pundong Bantul, Glagah Temon Kulon Progo, Wonokerto Turi Sleman, Madurejo Prambanan Sleman, Wiladeg Karangmojo Gunungkidul, Cokrodiningratan Jetis Kota Yogyakarta, Nglanggeran Patuk Gunungkidul, serta Sendangsari Pengasih Kulon Progo.

Baca Juga: Sidak pembangunan Jembatan Jatingarang, begini harapan Bupati Sukoharjo

Sebagai bagian dari dukungan Pemda DIY, Pentas Seni Desa Budaya dihadir dan disaksikan jajaran Pemerintahan Daerah seperti perwakilan Paniradya Pati Kaistimewan, Inspektur DIY, Kepala Bapeda DIY, BPKA DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Dinas Pariwisata DIY, Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Lurah kalurahan/kelurahan di DIY dan lainnya.

Pentas Seni Desa Budaya tersebut dibuka secara resmi oleh Drs. Budi Husada selaku Kabid Pemeliharaan Pengembangan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY.

Dalam sambutan Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yang dibacakan oleh Drs. Budi Husada, bahwa terdapat 100 Desa Budaya di DIY berdasarkan Keputusan Gubernur DIY nomor 454 Tahun 2023 tentang penetapan kalurahan atau kelurahan budaya.

Dikatakan bahwa Pentas Seni Desa Budaya adalah sebuah bentuk pagelaran kebudayaan yang menarik serta komunikatif dengan menampilkan unsur koreografi pertunjukan sehingga dapat dinikmati dihayati dan diapresiasi oleh masyarakat.

Baca Juga: Selidiki kebocoran data NPWP, Bareskrim gandeng BSSN

Pentas Seni Desa Budaya dan pameran kerajinan serta kuliner tersebut mengambil tema Sempulur dikutip dari istilah Jawa yang dimaksud artinya adalah hidup yang senantiasa mendapatkan kemudahan berupa rezeki yang melimpah dengan harapan pentas seni desa budaya yang bertepatan dengan Selasa Wagen dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan pelaku seni DIY.

Melalui kegiatan ini ia berharap pentas seni desa budaya dapat menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat.

“Sempulur adalah hidup yang senantiasa mendapatkan kemudahan berupa rezeki yang melimpah dengan harapan pentas seni desa budaya yang bertepatan dengan Selasa Wagen dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan pelaku seni di DIY. Ada 14 penyaji, yang berasal dari Kulon Progo ada 3, Gunungkidul 4, Sleman 3, Bantul 2 dan Kota Yogyakarta ada 2,” kata Budi.

Meskipun cuaca Kota Yogyakarta gerimis namun suasana Pentas Seni Desa Budaya berjalan dengan lancar hingga malam hari. Diawali dengan Kalurahan Semanu Semanu Gunungkidul menampilkan Musik Etnik Laras Pandawa, disusul dari Kalurahan Tuksono Sentolo Kulon Progo yang menampilkan Jathilan Oglek Hambeg Turangga, Kalurahan Sendangagung Minggir Sleman menampilkan Tari Kridha Hanuraga, Kalurahan Mulyodadi Bambanglipuro Bantul menampilkan Panembrama.

Baca Juga: Ini bahayanya bermain di kawasan rel kereta api

Tidak kalah menarik penampilan dari Kelurahan Warungboto Umbulharjo Kota Yogyakarta melalui pertunjukan musik Keroncong Warto Budaya membuat suasana halaman Societet Taman Budaya semakin syahdu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X