HARIAN MERAPI - Jogja World Heritage Festival (JWHF) yang digelar Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY di Gebayanan Jalan D.I Panjaitan, Mantrijeron, berlangsung meriah. JWHF digelar mulai 21 hingga 22 September 2024.
Kegiatan Jogja World Heritage Festival (JWHF) diawali dengan aksi bersih-bersih sepanjang sumbu filosofi, mulai dari Tugu Pal Putih hingga ke kawasan Panggung Krapyak. Kemudian, dilanjutkan kirab atau iring-iringan dari 3 kelompok bergada.
Kelompok bergada tersebut membawa dua buah gunungan, yakni gunungan kakung dan putri. Kedua gunungan itu, selanjutnya diarak dari menuju depan Plengkung Gading dan dirayah oleh warga sekitar.
"Selama JWHF digelar, disediakan juga 40 stand UMKM produk kuliner dan kerajinan yang turut memeriahkan acara ini," kata Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Sabtu (22/9/2024).
Menurutnya, JWHF merupakan sub kegiatan publikasi, sekaligus peringatan satu tahun ditetapkannya Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia oleh UNESCO. JWHF dibiayai dari Danais 2024.
Dian mengatakan, JWHF kali ini mengusung tema besar 'Sangkaning Dumadi'. Sementara, sub tema yang diangkat yakni "Gebayanan". Tema Sangkaning Dumadi merupakan bagian dari filosofi Sangkan Paraning Dumadi.
"Filosofi ini mengandung makna awal dari kehidupan," katanya.
Baca Juga: 4 Keseruan iShowSpeed Saat Berkunjung ke Bali, Salah Satunya Cari Perhatian Monyet di Ubud
Perjalanan dari Panggung Krapyak yang tak ubahnya merupakan Yoni, sebagai simbol perempuan menjadi asal muasal manusia. Sedangkan kawasan perkampungan itu disebut Kampung Mijen atau benih.
"Sedangkan untuk simbol yang menguatkan proses kelahiran hingga remaja adalah vegetasi tertentu yang ditanam sepanjang jalan dari Panggung Krapyak menuju Keraton Yogyakarta," tandasnya.
JWHF merupakan awal untuk melestarikan, memanfaatkan dan melindungi warisan budaya dunia. Termasuk upaya meningkatkan, pemberdayaan masyarakat dan potensi seni budaya di Kawasan Sumbu Filosofi.
Baca Juga: Kasus Bocah Ditemukan Tewas dengan Wajah Dilakban, Ini Motif Lima Tersangka
Lanjut Dian, kegiatan JWHF 'Gebayan Fest' melibatkan semua komponen masyarakat di kawasan sumbu filosofi. Kelompok Kerja Teknis Kawasan Sumbu Filosofi, mulai LPMK, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat.