Kemarahan rakyat Indonesia waktu itu kemudian makin diperparah dengan situasi ekonomi yang terpuruk.
Pemerintahan Soekarno memotong nilai uang Rp1.000 menjadi Rp1. Tentu saja hal ini memicu penderitaan rakyat.
Situasi makin tidak menentu dengan adanya krisis ekonomi, sementara tuntutan untuk membubarkan PKI terus menggema.
Demonstrasi ormas orpol dan mahasiswa terjadi setiap hari, sehingga praktis keadaan sosial politik dan ekonomi saat itu makin menyengsarakan. *