HARIAN MERAPI- Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus selama lebih dari sepekan, telah menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Jati dan Kaliwungu dilanda banjir, Sabtu (31/12/2022).
Banjir tak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga menenggelamkan ratusan hektar area persawahan.
Di Kecamatan Jati , puluhan warga dari 10 kepala keluarga mulai mengungsi. Selain karena rumah mereka tergenang, sungai di dekat pemukiman sudah hampir limpas tanggul pengaman.
"Jumlah warga yang mengungsi masih mungkin bertambah jika genangan tidak segera surut dan hujan dengan curah tinggi tak kunjung reda," ujar Camat Jati Kudus, Fiza Akbar, Sabtu (31/12).
Untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pengungsi, pihaknya telah menyiapkan dua tempat penampungan di Balai Desa Jati Wetan dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Tanjungmarang yang mampu menampung sekitar 500 orang.
Menurutnya, terdapat tiga dukuh yang selama ini menjadi langganan banjir, yakni Dukuh Gendok, Dukuh Barisan dan Dukuh Tanggulangin.
Saat ini puluhan rumah warga di tiga pedukuhan tersebut sudah tergenang.
Bupati Kudus HM Hartopo menyerukan kepada seluruh warga yang rumahnya tergenang agar segera mengungsi, jika kondisi dirasa sudah tidak aman.
Hal itu disamlaikan saat meninjau tempat evakuasi pengungsi dan dapur umum di Balai Desa Jati Wetan.
"Kami ingin pastikan semua tempat pengungsian dan dapur umum sudah siap," tegasnya.
Pihaknya menyatakan sudah melakukan mitigasi bencana sejak tiga bulan lalu.
Selain meminta kesiapan petugas BPBD dan pemangku kepentingan, juga dipastikan kesiapan tempat evakuasi untuk pengungsi.
Selain itu tenaga medis, obat-obatan dan bantuan pangan lainnya. Pihaknya juga menjalin kerjasama dengan TNI- Polri dan relawan untuk membantu penanganan jika terjadi bencana.