Sementara saksi I dan tersangka S mengikuti dengan motor lain. Dalam perjalanan pulang, kaki kanan korban terseret aspal, menyebabkan luka parah pada jempol kaki dan mengeluarkan banyak darah.
Sesampainya di rumah, korban digeletakkan di depan pintu rumah pelapor.
Sekitar pukul 01.30 WIB, tersangka RM dan RZ kembali lagi ke lokasi dan masih sempat memukul korban yang sudah tidak sadarkan diri.
Pagi harinya, korban ditemukan pemilik rumah yang langsung melapor ke Polresta Yogyakarta.
Baca Juga: Diancam dibekukan oleh Menkeu Purbaya, Dirjen Bea Cukai janji benahi kinerja
Setelah melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap para tersangka.
"Seluruh pelaku sudah berhasil kami amankan di lokasi berbeda. Mereka mengakui seluruh perbuatannya," tegas Kapolresta.
Kasat Reskrim Polresta Yogya, AKP Rizki Adrian SIK menambahkan, dari hasil pemeriksaan medis menunjukkan luka parah di banyak bagian tubuh korban. Hampir seluruh tubuh korban terluka akibat penganiayaan itu.
"Penyebab utama kematian adalah pendarahan di bagian atas tengkorak dan sisi kiri kepala. Darah yang terkumpul sekitar 100 mililiter," kata Rizki.
Baca Juga: Paksa Napi makan daging anjing, Kalapas Enewira dicopot
Selain itu, ditemukan rembesan darah di dada, luka robek di kepala, hingga kerusakan ginjal kanan dan kiri, baik luar maupun dalam.
Korban juga mengalami kehilangan kuku jempol kanan akibat tergesek saat dibawa menggunakan sepeda motor oleh tiga orang.
"Korban yang sudah tidak sadar dibonceng bersama tiga orang. Kaki korban terseret dan menyebabkan kukunya habis," ungkapnya.
Baca Juga: Ribuan koli bantuan untuk masyarakat Aceh, Sumut dan Sumbar dikirimkan TNI AD lewat jalur laut
Dalam penyelidikan, polisi menemukan bahwa pelaku dan korban saling kenal. Bahkan RZ dan korban adalah teman SD.