Khususnya kelompok ring 1, imbuh Arif, masih dibagi ring 1-A dan ring 1-B. Masing-masing didampingi oleh konselor dengan metode group therapy.
“Pendampingan ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan emosional kepada mereka yang sangat dekat dengan korban,” tandasnya.
Ditambahkan Arif, hasil screening psikologis yang dilakukan oleh konselor UMY menunjukkan, mahasiswi dan pendamping asrama dinilai sangat membutuhkan pendampingan khusus.
Baca Juga: Jangan anggap enteng cacar air, bisa seperti ini akibatnya
“Karena saya melihat banyak emosi-emosi yang muncul, bahkan ada yang cukup lama butuh physical touching. Alhamdulilah, mereka juga terbuka untuk bercerita, ” ungkapnya.
Tak kalah penting, sebut Arif, LPKA UMY telah melakukan evaluasi dan menyusun program pendampingan lanjutan bagi pendamping senior dan asisten pendamping senior di Unires Putri.
“Kami latih mereka untuk bisa memberikan bantuan psikologis, sehingga diharapkan para pendamping ini akan mampu memberikan pendampingan kepada mahasiswi yang tinggal di asrama Unires,” tandasnya.
Baca Juga: Hari Ini Polisi Klarifikasi Keluarga Korban Dugaan Malpraktik di Bekasi
Selain itu, LPKA UMY juga melibatkan pendampingan dari konselor sebaya dan akan melakukan screening psikologis yang komprehensif untuk semua mahasiswa UMY sebagai tindakan preventif. *