HARIAN MERAPI - Kepolisian Blitar masih menyelidiki kasus kekerasan yang terjadi di sekolah sebuah madrasah tsanawiyah.
Polres Blitar Kota masih menunggu hasil autopsi korban kekerasan di sekolah yang bersangkutan.
Demikian penjelasan yang disampaikan Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Galih Putra Samudra di Blitar, Sabtu.
Baca Juga: Saat bermain, dua pemuda tenggelam di Sungai Kampar, seorang bisa diselamatkan, ini kronologinya
"Untuk korban telah dilakukan autopsi oleh tim kedokteran forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan persetujuan kedua orangtua anak korban dan keluarganya. Sementara dari penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan resminya," katanya.
Pihaknya juga masih mendalami kasus ini. Proses autopsi telah selesai dan langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Setelah dilakukan autopsi, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk kemudian dilakukan pemakaman," katanya.
Sementara itu, untuk pelaku saat ini sudah dibawa ke Polres Blitar Kota untuk dilakukan pemeriksaan. Kasus yang bersangkutan ditangani Unit PPA Polres Blitar Kota dan hingga kini masih dilakukan pemeriksaan.
Kekerasan di sekolah terjadi di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) negeri di Kabupaten Blitar, dilakukan oleh sesama teman.
Kasus itu terjadi pada Jumat (25/8) saat jam pergantian belajar sedang berlangsung dengan korban MA, pelajar kelas 9.5, sementara pelaku pemukulan KR, pelajar kelas 9.7.
Sebelum kejadian, Kamis (24/8) pelaku masuk ke ruang kelas korban dan ditanya oleh korban kenapa masuk kelas lain. Diduga, hal itu menjadi menyebabkan korban tersinggung.
Kemudian, pada Jumat, saat jam pergantian berlangsung, pelaku masuk ke ruang kelas korban menuju tempat duduk korban sambil berteriak. Saat itu, teman-temannya yang lain sudah berusaha menghalangi namun terlepas.
Pelaku menghampiri tempat duduk korban dan langsung memukul sampai tiga kali (mengenai bagian tubuh vital yakni tengkuk kepala belakang dan dada-ulu hati) tanpa ada perlawanan dari korban.