Dengan aktivitas vulkanik yang masih dinamis, pihak berwenang mengimbau warga untuk memantau informasi resmi dari PVMBG, BPBD, dan instansi terkait.
Potensi awan panas, lontaran material, hingga lahar hujan masih dapat terjadi kapan saja, terutama mengingat cuaca di kawasan Semeru yang kerap tertutup kabut dan hujan.
Pemerintah daerah juga diminta bersiap untuk kemungkinan evakuasi lanjutan jika terjadi perubahan kondisi di lapangan.
Beberapa desa di sekitar Besuk Kobokan sebelumnya telah mengalami dampak signifikan dari erupsi besar Semeru dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Kapal batubara di Kotabaru terbakar, begini nasib anak buah kapal
“Masyarakat/ pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi),” pungkasnya. *