Polisi Beberkan Proses Lengkap Identifikasi 2 Kerangka di Kwitang hingga Diketahui sebagai Pengunjuk Rasa yang Hilang pada Agustus 2025

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 21:50 WIB
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti (tengah) ungkap proses identifikasi dua kerangka di Kwitang yang kini telah diketahui identitasnya.  (YouTube/Hastry Forensik)
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti (tengah) ungkap proses identifikasi dua kerangka di Kwitang yang kini telah diketahui identitasnya. (YouTube/Hastry Forensik)

Menurut Hastry, pemeriksaan identifikasi dilakukan secara berlapis untuk memastikan keakuratan hasil.

“Dilakukan pemeriksaan identifikasi primer berupa pemeriksaan pada gigi yaitu odontologi forensik yang terdapat kesamaan titik dengan teknik superimpos dan dua pengambilan sampel DNA dari tulang,” jelas Hastry.

Selain pemeriksaan primer, tim juga meneliti sejumlah aspek sekunder yang mendukung proses identifikasi.

“Dua kerangka jenazah itu yang ditemukan diperiksa baik itu dari pemeriksaan sekunder itu dari tulang yang ditemukan,” sambungnya.

Baca Juga: Polisi tetapkan Roy Suryo Cs jadi tersangka, Asep: Kasus ijazah palsu Jokowi murni proses penegakan hukum

“Juga pemeriksaan primer itu adalah pemeriksaan gigi dan juga pemeriksaan perhiasan yang masih ada melekat begitu ya,” pungkas Hastry.

Latar Belakang Kasus

Penemuan dua kerangka manusia di gedung kawasan Kwitang sempat menggemparkan publik.

Temuan itu dikaitkan dengan laporan kehilangan dua pengunjuk rasa yang terakhir terlihat saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di Jakarta pada Agustus 2025 lalu.

Kepolisian kemudian membentuk tim gabungan untuk menyelidiki temuan tersebut, termasuk melibatkan ahli forensik dari Puslabfor Polri dan Labdokkes.

Baca Juga: Kreator ingin menambah penghasilan ? Ini fitur yang disediakan Youtube

Setelah melalui proses identifikasi yang cukup panjang, hasil forensik akhirnya memastikan bahwa kedua kerangka tersebut merupakan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang sebelumnya dinyatakan hilang oleh keluarga mereka.

Dengan hasil ini, proses hukum dan investigasi lanjutan dipastikan akan berfokus pada penyebab kematian kedua korban serta kemungkinan keterkaitannya dengan aksi demonstrasi yang terjadi pada Agustus 2025. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X