HARIAN MERAPI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat korban jiwa selama insiden demonstrasi sebanyak empat orang, yakni tiga orang meninggal dunia saat Kantor DPRD Kota Makassar dibakar massa dan seorang lainnya pengemudi Ojek Online (Ojol) yang dikeroyok massa di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat 28 Agustus 2025.
"Empat orang korban jiwa, tiga orang di pembakaran Kantor DPRD Makassar dan satu orang di Jalan Urip Sumoharjo dikeroyok massa. Di rumah sakit, dia meninggal atas nama Rusdamdiansyah umur 21 tahun, dia bukan mahasiswa, tapi masyarakat biasa," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar Muhammad Fadli Tahar yang dilansir dari ANTARA di Makassar, Minggu (31/8).
Baca Juga: Rumah Uya Kuya Dijarah, Polisi Tangkap Sembilan Orang
Laporan sebelumnya, ada empat korban tewas dalam rangkaian peristiwa kebakaran di Kantor DPRD Makassar pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Jumlah korban dalam peristiwa itu sebanyak delapan orang, empat orang dinyatakan meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka.
"Jadi, korban ini bukan korban yang menjadi rangkaian pembakaran pada dua tempat DPRD Makassar Jalan Andi Pangeran Pettarani dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Urip Sumoharjo, tapi karena menjadi korban maka dimasukkan juga, tapi bukan korban di DPRD Makassar," katanya meluruskan informasi.
Kejadian pengeroyokan oleh massa kepada Korban Rusdamdiansyah, kata dia, sebelum kejadian pembakaran Kantor DPRD Makassar dan DPRD Provinsi Sulsel. Kejadiannya tidak termonitor nanti setelah dilakukan pendataan jumlah korban secara keseluruhan ada 11 orang yang jadi korban.
Baca Juga: Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan NasDem, Tak Lagi Jadi Anggota DPR RI per 1 September 2025
Setelah dikeroyok massa karena dikira intelijen aparat keamanan, korban dibawa ke RSUP OJK Kemenkes RI di Kawasan Reklamasi Central Poin of Indonesia (CPI) untuk mendapat perawatan medis, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Jam delapan malam pihak keluarga mendengar bahwa dia kecelakaan, tapi belakangan diketahui dikeroyok massa. Kejadian depan Kampus UMI (Universitas Muslim Indonesia), Jalan Urip Sumoharjo lorong 501," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, diberitakan korban Budi Haryadi berusia 30 tahun anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terpaksa melompat dari gedung DPRD Makassar saat terbakar dikabarkan meninggal adalah tidak benar. Saat ini korban masih menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Primaya, namun kondisinya kritis.
Baca Juga: Rumah Eko Patrio Dijarah, Perabot hingga Kucing Anggora Diangkut Warga
Korban yang dipastikan meninggal dunia masing-masing, Syaiful (43). Almarhum sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Ujung Tanah dinyatakan meninggal Rumah Sakit Grestelina. Muhammad Akbar Basri alias Abay, Fotografer Humas DPRD Kota Makassar dan Sarinawati salah satu staf DPRD Makassar, jenazahnya ditemukan tim SAR berada di lantai 3 gedung setempat dalam kondisi hangus terbakar.
Keduanya diduga ketakutan lalu bersembunyi di ruangan tersebut untuk menghindari tindakan anarkis massa yang saat mulai beringas naik ke atas ruangan gedung untuk mencari orang-orang DPRD, sekaligus menjarah barang-barang.
Empat korban luka, yakni Heriyanto (28) petugas kebersihan DPRD Sulsel terpaksa lompat dari gedung saat terbakar, kini dirawat di RS Grestelina dan kondisinya kritis. Agus Setiawan anggota Satpol PP mengalami luka robek pada kaki, kini dirawat di RS Grestelina.
Korban Sahabuddin (45) ajudan Wakil Ketua DPRD Makassar juga turut lompat dari atas gedung saat kebakaran, kini dirawat di RS Hermina dan korban Arif Rahman (28) terluka terkena lemparan batu, dirawat di RS Grestelina.