Ribuan ikan mati di pesisir Pantai Sasa Ternate akibat limbah organik

photo author
- Kamis, 28 September 2023 | 19:55 WIB
Ikan mati di pesisir Pantai Ternate akibat adanya limbah organik, Kamis (28/9/2023).   (ANTARA/Abdul Fatah)
Ikan mati di pesisir Pantai Ternate akibat adanya limbah organik, Kamis (28/9/2023). (ANTARA/Abdul Fatah)

HARIAN MERAPI - Ribuan ikan mati di pesisir Pantai Sasa Ternate mati akibat pencemaran limbah organik dari pabrik tahu dan limbah cair dari warga.

"Berdasarkan hasil uji laboratorium dari Water Laboratory Nusantara di Kota Manado, penyebab ribuan ikan mati di pesisir Pantai Sasa Ternate, akibat adanya limbah organik dari dua pabrik tahu dan pembuangan limbah cair dari warga sekitar," kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate Syarif Tjan di Ternate, Kamis (28/9/2023).

Dia menyebut setelah DLH mengantongi sampel dari pabrik tahu dan memeriksa limbah parameter air limbah yang keluar dari IPAL pabrik tersebut tidak memadai untuk menampung limbah.

Baca Juga: Fasilitasi IKM, Dinas PKU Yogyakarta Luncurkan Layanan Satria Harsa PDIN, Ini Tujuannya

"Dua pabrik itu memang telah mengantongi IPAL, hanya saja volume IPAL yang tidak memadai untuk penampungan limbah, sehingga langkah yang harus diambil adalah menambah daya tampung, agar retensi waktu air limbah dan prosesnya maksimal.

Oleh karena itu, kata Syarif, DLH mengambil langkah lain yakni menanam bakau atau mangrove di area sekitar, agar sedimentasi air yang mengandung lemak limbah organik bisa direduksi.

Syarif memaparkan ada beberapa dugaan yang membuat fenomena ribuan ikan mendadak mati di Pantai Sasa, pertama biasanya ikan mati akibat terlalu banyak mengkonsumsi limbah organik.

Baca Juga: Munculnya varian baru tak ubah tingkat keparahan Covid-19, begini penjelasan WHO

"Ini dugaan kami sementara karena tingginya limbah organik di pesisir pantai mengakibatkan terjadi peledakan planktong ikan. Sebenarnya limbah organik ini bagus untuk pakan ikan tapi jika terlalu banyak atau melebihi daya dukung perairan maka dapat menimbulkan peledakan planktong," katanya.

Selain itu, pada saat planktong banyak ikan mengambil oksigen karena mengalami kesulitan bernafas, katanya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X