Kemendikbudristek tetap prioritaskan implementasi Kurikulum Merdeka, ini alasannya...

photo author
- Minggu, 3 Juli 2022 | 16:45 WIB
Tangkapan layar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril.  (ANTARA/HO- Humas Kemendikbudristek)
Tangkapan layar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril. (ANTARA/HO- Humas Kemendikbudristek)

Baca Juga: Cedera hamstring, Muhammad Ferrari harus absen lawan Brunei Darussalam

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, ada dua hal yang menjadi tahapan yang penting sebelum mengimplementasikan kurikulum merdeka yaitu asesmen awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi. Dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran, guru diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah informasi untuk dapat mengelompokkan para murid berdasarkan tingkat capaian dan kemampuan yang serupa.

Setelah mengetahui data dan kondisi para murid, guru akan dengan mudah memberikan intervensi pengajaran dan beragam aktivitas pembelajaran sesuai dengan level pembelajaran serta kemampuan dari peserta didik.

Melalui implementasi Kurikulum Merdeka itu terdapat tiga pilihan bagi sekolah-sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, yaitu IKM 1 (Mandiri Belajar), IKM 2 (Mandiri Berubah), dan IKM 3 (Mandiri Berbagi). Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kurikulum yang diterapkan sebelumnya.

Baca Juga: Membingungkan, PKL Sukoharjo keberatan kebijakan baru beli minyak goreng curah

Sekolah yang menyelenggarakan IKM 1 akan menggunakan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan kurikulum 2013.

Untuk sekolah yang menerapkan IKM 2 akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan memaksimalkan perangkat belajar yang telah tersedia di platform Merdeka Mengajar dan disesuaikan dengan jenjang sekolah masing-masing.

Adapun IKM 3, sekolah dan guru akan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan perangkat ajar yang disiapkan secara mandiri untuk memaksimalkan belajar mengajar.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X