SLEMAN, harianmerapi.com - Prodi Akuntansi Program Sarjana, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar lomba Video Business Simulation Games Competition (VBSGC) 2022 secara full daring, baru-baru ini.
Ada belasan tim berasal dari sekolah-sekolah SMA/SMK/Sederajat mengikuti lomba VBSGC 2022, misalnya berasal dari Jogja, Jakarta Utara, Magelang, Kediri dan Malang.
Tim santriwati dari Pondok Pesantren Modern Madrasah Aliyah (MA) Miftahunnajah Ngaglik Sleman terdiri dari Afifah Tsabita Zahra Salsabila, Aisyah Qurrota Ayuni Kamsah dan Salsabila Nurul Karimah berhasil terpilih sebagai juara Harapan Dua dalam lomba bergengsi VBSGC tingkat nasional tersebut.
Baca Juga: Bapak-Anak Kompak Mencuri, Ini Ganjarannya
Aisyah sebagai ketua tim dari MA Miftahunnajah mengungkapkan, sebenarnya platform simulasi tersebut sama seperti berbisnis di kehidupan nyata.
“Simulasi bisnis yang kami jalankan adalah bisnis minuman jus dengan modal Rp 2,5 Juta, lalu digunakan untuk berbagai aspek seperti gudang maupun logistik, produksi sampai pemasaran,” terangnya.
Ditambahkan Aisyah, bisnis tersebut dinilai dari aspek terutama laba bersih, kas di tangan, stok habis, biaya operasional dan juga ritel.
Baca Juga: Penerima Vaksin Janssen Bisa Dapat Vaksinasi Booster, Begini Penjelasannya
Adapun video presentasinya antara lain dengan membeli produk dari vendor yang disimpan di gudang Palembang.
Selanjutnya distribusikan ke toko-toko pengecer, misalnya yang ada di Jakarta, Medan, Denpasar dan Pontianak. Penempatan lokasi usaha dan menejemen bisnisnya berbasis analisa data grafik yang sudah disediakan.
Sementara itu Brigade Izzudin Al Qassam, selaku guru pendamping menerangkan, tim dari MA Miftahunnajah tersebut adalah santri dari pesantren program tahfidz Alquran intensif.
Baca Juga: Ada Super Promo Ramadhan, Dekoruma Hadirkan Keseruan Mendekor Rumah Sambut Lebaran
Sehingga ada banyak kegiatan pembelajaran khas seperti setoran hafalan, mengkaji kitab agama bahkan kegiatan domestik seperti mencuci wadah makan, serta baju sendiri sebagai bentuk pendidikan tanggung jawab dan kemandirian.
Meski demikian tak menjadi penghalang untuk berprestasi seperti dalam mengikuti lomba-lomba, sebab padatnya kegiatan pembelajaran justru memacu suasana kompetetif.