“Seluruhnya sudah selesai diidentifikasi, dan sudah diminta untuk beristirahat di rumah sambil kami pantau kondisi kesehatan mereka hingga dua minggu ke depan,” terang Faris.
Ditambahkan Faris, sejauh ini, tidak ada gejala apapun yang dialami oleh 16 mahasiswa tersebut. Jika setelah dua minggu pemantauan dan tak ditemukan gejala apapun, mereka dapat kembali mengikuti perkuliahan secara normal.
Adapun kronologi secara lebih rinci meninggalnya UA di kamar kost, sebagai berikut:
Pada Senin, 13 Februari 2023, UA sudah mengajukan izin sakit kepada dosennya beserta surat keterangan sakit. Dua minggu setelahnya, UA menghubungi Dosen Pembimbing Akademik (DPA) menerangkan bahwa kondisi kesehatannya yang semakin menurun.
DPA nya pun meminta UA untuk kembali melakukan cek kesehatan. Jika setelah membaik, UA bisa kembali mengikuti perkuliahan.
Baca Juga: Jalur Nasional Pringsurat-Semarang Kembali Longsor
Sejak awal UA dinyatakan sakit, pihak UMY melalui Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan selaku Prodi di mana UA kuliah, sudah memantau aktivitas UA. Semenjak itu pula, Prodi sudah menghubungi pihak rumah sakit untuk tetap memantau kondisi kesehatan UA.
Pada Selasa 14 Maret 2023, UA pun sempat diantar oleh temannya untuk melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Hingga Jumat, 17 Maret 2023 UA masih mengikuti perkuliahan seperti biasa.
Sehari setelahnya, UA kembali mengajukan izin sakit namun saat ditanya terkait penyakitnya, UA tidak menjawab. Pada senin 20 Maret 2023, UA tidak mengikuti ujian, dan sore harinya UA masih mengirim pesan pada temannya terkait perkuliahan.
Baca Juga: Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Dibacok Saat Tiba di Rumah
Saat dihubungi pada 24 Maret 2023 oleh dosen pembimbingnya, UA sudah tidak membalas. Lalu pada Jumat (24/3/2023), UA sudah ditemukan meninggal di kamar kost-nya.*