HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung program pemerintah pusat untuk menekan persebaran penyakit tuberkulosis (TBC) di tengah masyarakat.
Bekerja sama tim Zero TB Yogyakarta, diharapkan masyarakat Sleman yang menderita penyakit TBC dapat segera ditangani.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada acara Launching Program Zero TB Goes to Sleman di halaman Kapanewon Ngemplak, Sleman, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Untuk kendalikan inflasi, pemerintah terus evaluasi penerapan kebijakan pangan
Menurutnya, program Zero TB sangat tepat diterapkan untuk mengantisipasi sejak dini bagi masyarakat yang menderita maupun yang bergejala penyakit TBC.
Tim Zero TB Yogyakarta memfasilitasi alat rontgen di dalam mobil untuk mendeteksi paru-paru yang hasilnya dapat dilihat saat itu juga.
“Dengan cara ini, penyakit TBC akan terdeteksi lebih dini dan segera dapat diobati oleh tim medis,” kata Kustini.
Sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, bahwa Indonesia harus mampu menurunkan penyakit TBC hingga 50 persen pada tahun 2030.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sleman menyambut baik ajakan kerja sama Tim Zero TB Yogyakarta agar program tersebut dapat terwujud.
Baca Juga: Pertemuan Airlangga dan Puan belum terlaksana, Pengamat: Hanya soal kecocokan waktu saja
Agar program Zero TB dapat berjalan lancar, Pemerintah Kabupaten Sleman akan menggandeng seluruh kader-kader kesehatan dari tingkat kabupaten, kapanewon hingga pedusunan agar mengajak warganya yang berpotensi terkena penyakit TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menjelaskan, kasus penyakit TBC di Kabupaten Sleman akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menekan angka TBC di Sleman.
Diharapkan, dengan program Zero TB, Pemkab Sleman dapat menekan hingga 50 persen, sehingga pada tahun 2030 dapat mengeliminasi TBC di seluruh wilayah Kabupaten Sleman.
Disisi lain, program Zero TB dapat mendeteksi lebih dini kepada masyarakat dan segera ditangani dengan pemberian obat secara rutin.